Perempuan masih menjadi kelompok yang mengalami diskriminasi, bahkan sejak di usia muda. Perempuan diekspektasikan untuk mengikuti standar nilai dan norma tertentu, terlebih dalam hal aktivitas seksual dan keputusan untuk memiliki anak. Tulisan ini berusaha untuk menjelaskan bagaimana pilihan-pilihan yang diambil oleh perempuan remaja terkait kehamilan yang tidak direncanakan dan masa depannya setelah kehamilan, serta tantangan dan pandangan negatif yang diterimanya dari masyarakat. Konsep agensi yang terkait erat dengan konstruksi budaya, intensi, dan relasi kuasa digunakan untuk menjelaskan bagaimana remaja hamil menegosiasikan posisinya untuk mengambil keputusan-keputusan dalam pengasuhan, pekerjaan dan pendidikan mereka.