Pengembangan pendidikan agama Islam multikultural dapat digunakan untuk menginternalisasikan karakter konservasi lingkungan, seperti kebiasaan hidup bersih, berwudhu tanpa israf, membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya. Apabila hal ini terus menerus dibiasakan maka internalisasi akan berhasil dan mampu membentuk budaya konservasi lingkungan. Internalisasi karakter konservasi lingkungan dalam mewujudkan kepedulian lingkungan pada peserta didik dapat dilaksanakan melalui pendidikan agama Islam multikultural melalui pendekatan dan strategi yang tepat. Pendekatan internalisasi meliputi: struktural formal, formal nonstruktural, pembangunan sosial, amaliyah ubudiyah sehari-hari, keteladanan dan budaya sekolah. Sedangkan strategi internalisasi karakter konservasi lingkungan melalui pendidikan Islam multikultural dilakukan dengan strategi kekuasaan, strategi persuasif, dan pendidikan ulang normatif.