Morfologi tanaman mengacu pada struktur dan bentuk fisiknya, pada dasarnya memahami morfologi tanaman obat akan sangat membantu dalam penggunaan bagian tanaman sebagai bahan baku obat herbal. Untuk meningkatkan produksi dan nilai jual produk tumbuhan obat, perlu adanya pengetahuan tentang komponen yang berpotensi dapat digunakan sebagai bahan obat alami. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini terdiri atas beberapa tahap, diantaranya adalah: 1) Tahap persiapan, 2) Tahap pelatihan, 3) Tahap pembinaan, dan 4) Tahap monitoring dan evaluasi. Sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan, peserta dari mitra KWT Flamboyan berjumlah 20 orang diberikan tes awal (Pretest) untuk melihat tingkat pengetahuan mereka terhadap jenis-jenis serta morfologi tumbuhan obat beserta dengan kegunaanya. Kemudian setelah itu, peserta kembali diberikan tes akhir (Post-test) untuk melihat kemajuan dari hasil pelatihan yang telah dilakukan. Hasil tes tersebut dianalisis dengan rumus N-Gain. Hasil pelatihan menunjukan identifikasi morfologi dan bagian yang digunakan pada tanaman obat berjumlah 15 jenis. Kemudian hasil analisis terkait dengan pengetahuan dan keterampilan peserta sebelum dan sesudah kegiatan menunjukan peningkatan yang signifikan dengan menghasilkan skor N-Gain 0,6 dengan persentase 61,3% menjadikan kegiatan pelatihan ini cukup efektif untuk dilaksanakan. Dari 20 peserta yang mengikuti kegiatan ini 16 orang tergolong memiliki nilai N-Gain yang tinggi dan 4 orang memiliki nilai sedang atau 80% peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenal dan mengidentifikasi morfologi tanaman obat.