Stroke non hemoragik merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian dunia. Stroke non hemoragik terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah ke otak yang bisa mengakibatkan penurunan kesadaran pada pasien. Pasien yang mengalami penurunan kesadaran akan menpengaruhi produksi saliva sehingga bisa meningkatkan terjadinya penumpukan sekret dijalan nafas yang mengakibatkan terjadinya hambatan aliran udara dari hidung dan masuk ke paru-paru.Tindakan suction merupakan implementasi yang utama untuk membantu pasien mengelurkan secret dalam menjaga kebersihan jalan nafas.Tujuan: Melakukan tindakan suction pada pasien stroke non hemoragik yang mengalami penurunan kesadaran dengan masalah gangguan bersihan jalan nafas. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi serta dokumentasi. Studi kasus ini memfokuskan penerapan tindakan suction terhadapan bersihan jalan nafas pada pasien yang mengalami stroke non hemoragik dengan penurunan kesadaran. Subjek penelitian ini sebanyak 2 pasien stroke non hemoragik yang mengalami masalah bersihan jalan nafas. Hasil: Hasil penelitian menunjukan pemberian tindakan suction atau hisap lendir kurang dari 15 detik berpengaruh secara efektif dalam membantu meningkatkan jalan nafas pada kedua pasien karena adanya penumpukan secret. Kesimpulan : Implementasi keperawatan hisap lendir atau suction kurang dari 15 menit yang dilakukan selama 3 hari dapat membantu bersihan jalan nafas pasien meningkat.