Latar Belakang: Halusinasi merupakan salah satu gangguan jiwa yang sangat mengancam kehidupan sehingga Terjadi perubahan persepsi klien yang mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi, suatu penerapan panca indera, merasa melihat, mendengar, membau, ada rasa raba dan rasa kecap meskipun tidak ada sesuatu rangsang yang tertuju pada kelima indera tersebut. Tujuan penelitian adalah Mengidentifikasi pengaruh penerapan edukasi bercakap-cakap melalui supportif keluarga terhadap penurunan respon halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Desain Penelitian ini menggunakan desain penelitian, yang merupakan pra-eksperiman dengan rancangan penelitian one pretest and postest design. Besar sampel pada penelitian ini adalah keluarga dan pasien yang mengalami halusinasi pendengaran di Wilayah UPT Puskesmas Mappakasunggu Kabupaten Takalar sebanyak 10 orang. Hasil penelitian ada pengaruh penerapan edukasi bercakap-cakap melalui supportif keluarga terhadap penurunan respon halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Mappakasunggu Kabupaten Takalar dengan nilai p = 0,001. Saran dalam penelitian ini bagi petugas kesehatan Perlunya peningkatan peran serta program promosi kesehatan bagi keluarga penderita halusinasi dalam penerapan edukasi bercakap-cakap dalam meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran dengan diterapkanya teori bercakap-cakap responden dapat mengalihkan suara-suara yang di dengar saat halusinasi muncul. Kata Kunci : Edukasi bercakap-cakap, Halusinasi pendengaran , Lansia