Dakwah komunikasi lintas agama memiliki tantangan besar dalam menghindari polarisasi yang memicu pertikaian umat beragama. Polarisasi sering kali memperkeruh dialog antaragama dan memicu ketegangan sosial. Artikel ini mengkaji, bagaimana Habib Ja’far dalam menerapkan prinsip dan etika komunikasi Islami dalam dakwah lintas agama, seperti: qawlan maysuran (penuturan yang sederhana), qawlan sadida (penuturan sesuai kenyataan), qawlan ma’rufa (penuturan penuh kebijaksanaan), qawlan karima (penuturan yang bermartabat), qawlan layyina (penuturan yang penuh kelembutan), dan qawlan baligha (penuturan yang berkesan). Penelitian ini menggunakan analisis semiotika C.S Pierce berupa simbol dan ikon etika komunikasi lintas agama Habib Ja’far pada platform Youtube podcast Login. Teknik penulisan menggunakan teknik deksriptif kualitatif dalam mendapatkan data, kemudian pengumpulan data menggunakan pengamatan dan pendokumentasian, dan data tersebut dianalisis menggunakan analisis semiotika Charles. Pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce menjadi pendekatan analisis dalam memperdalam tanda sebagai representasi peristiwa, objek dan kondisi.