Artikel ini mengkaji praktik filantropi lintas agama sebagai bentuk perwujudan moderasi beragama yang dilakukan oleh sekelompok pemuda Muslim dan Kristen di Banyumas. Melalui pendekatan kualitatif-deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi bentuk kegiatan kolaboratif seperti santunan anak yatim, buka puasa bersama, dan aksi sosial kepada masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya memperkuat relasi sosial, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama seperti tawassuth, tawazun, ta'adul, tasamuh, musawah, dan syura. Dinamika yang mereka alami memperlihatkan tantangan awal yang berhasil diatasi melalui komunikasi, kepercayaan, dan motivasi berbasis spiritualitas serta kesadaran sosial. Kegiatan ini menjadi praktik nyata toleransi dan dialog antariman yang mampu memperkuat kohesi sosial dan menumbuhkan semangat persaudaraan lintas agama di level akar rumput. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya replikasi model ini ke wilayah lain, serta dukungan kebijakan dari institusi keagamaan dan pemerintah.