Articles
Kerja Cerdas Posyandu Remaja Gemastif Lemahireng Pedan Klaten
Hidayah, Nur;
Tria Puspita Sari;
Annisa Cesaaria
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55081/jbpkm.v4i1.1493
Remaja merupakan usia kritis untuk memasuki masa dewasa, karena remaja dipandang sebagai suatu masa di mana individu telah mencapai kematangan dalam proses perkembangannya. Kader kesehatan posyandu remaja yang memberikan penyuluhan kepada remaja adalah dari remaja itu sendiri yang sudah mendapatkan pembinaan dari puskesmas yang mempunyai ilmu yang cukup tentang kesehatan remaja. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti, kader posyandu yang belum pernah mendapatkan pelatihan tentang pengisan Kartu Menuju Sehat. Tujuan dari pengabdian PKM ini adalah memberikan edukasi kepada Kader posyandu remaja dalam pengisian buku KMS pada saat kegiatan posyandu remaja. Metode pelaksanaan dengan melakukan pelatihan kepada kader posyandu sebagai berikut: menyiapkan materi pelatihan pengisian KMS posyandu Remaja, melakukan pre dan post test tentang materi buku KMS posyandu Remaja sebelum dan sesudah penyampaian pelatihan, langkah selanjutnya adalah pelatihan pengisian buku KMS pada kader Posyandu Remaja, Selanjutnya diskusi Tanya jawab, dilajutkan tim melakukan evalusi terkait materi yang telah disampaikan dan mengevaluasi tindak lanjut dari peserta yang hadir. Hasil dari kegiatan pelatihan didapatkan adanya peningkatan rata – rata pengetahuan kader posyandu saat pre test dengan post test sebesar 8,3%. Simpulan dari Kegiatan Pengabdian masyarakat adalah pentingnya pelatihan kader posyandu remaja dalam rangka mewujudkan kerja cerdas posyandu remaja.
Evaluasi Model Discrepancy Pelaksanaan Layanan Konseling Individu di Madrasah Tsanawiya
Diniyah, Usrotun;
Hidayah, Nur;
Hotifah, Yuliati
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2024): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26539/teraputik.822884
Evaluasi adalah komponen penting dalam pengendalian mutu pendidikan nasional, dengan tanggung jawab yang jelas kepada pihak terkait. Evaluasi harus dilakukan secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematis oleh lembaga independen untuk menilai pelaksanaan standar nasional pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gap antara kriteria yang ditetapkan dengan keterlaksanaan layanan di lapangan gterkait pelaksanaan konseling individu di Madrasah Tsanawiyah. Model evaluasi yang digunakan adalah kesenjangan (discrepancy evaluation model). Sampel dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling yang melakukan pelayanan konseling individual. Pengumpulan data penelitian menggunakan skala evaluasi pelaksanaan layanan konseling individu yang terdiri dari 34 pertanyaan dan pedoman wawancara. Selanjutnta data penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan pelaksanaan layanan konseling individu di Madrasah Tsanawiyah telah dilaksanakan sebagian dari standar kriteria yang ditetapkan ABKIN. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh yang menunjukkan rata-rata hasil evaluasi sebesar 132 atau 63%. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan konseling individu pada kategori Cukup Baik (CB)
Analisis Evaluasi Model Kesenjangan Pada Keterampilan Komunikasi Interpersonal Dengan Guru di SMA Brawijaya Smart School Kota Malang
Gustama, Rosyid Arfan;
Hidayah, Nur;
Hotifah, Yuliati
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2024): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26539/teraputik.822876
Evaluasi merupakan proses penilaian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang keberhasilan suatu tindakan. Evaluasi berangkat dari asumsi bahwa untuk mengetahui kelayakan suatu program, evaluator dapat membandingkan antara apa yang seharusnya diharapkan terjadi (standar) dengan apa yang terjadi. Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahuai tingkat kesesuaian antara standar yang sudah ditentukan dalam program dengan kenyataan dari program yang sudah dilakukan. Standar merupakan kriteria yang telah dikembangkan dan ditetapkan dengan hasil yang efektif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui lebi jelas pada keterampilan komunikasi interpersonal dengan guru. Metode yang digunakan digunakan yaitu metode campuran dengan desain penelitian sekuensial. Instrumen yang digunakan adalah evaluasi keterampilan komunikasi interpersonal dengan guru dengan jumlah 56 item pertanyaan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa evaluasi keterampilan komunikasi interpersonal dengan guru menunjukkan nilai mean sebesar 6.161 yang termasuk kateori sangat baik. Sedangkan hasil rata-rata evaluasi keterampilan komunikasi interpersonal dengan guru sebesar 334,3 atau 85,28%, sehingga masuk kategori sangat baik.
PENDOKUMENTASIAN GAMBAR TERUKUR CAGAR BUDAYA OMAH GEDE DAN WITANA BUYUT TRUSMI CIREBON
herwindo, Rahadhian P;
Arif, Kamal A;
Dewi, Mira;
Sugiarto, Roni;
Purnama, Mimie;
Purnama, Iwan;
Hidayah, Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62668/sabangka.v2i01.427
Kabupaten Cirebon merupakan wilayah di pesisir Jawa Barat yang memiliki kekayaan cagar budaya termasuk dalam wujud arsitekturnya. Secara garis besar, upaya pelestarian cagar budaya dilakukan melalui upaya perlindungan, pemeliharaan, dan dokumentasi. Upaya perlindungan dilakukan melalui penyelamatan, pengamanan. Upaya pemeliharaan dilakukan melalui konservasi dan pemugaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung Upaya dokumentasi dilakukan melalui perekaman data dan publikasi. Adapun perekaman data, merupakan rangkaian kegiatan pembuatan dokumen tentang cagar budaya yang dapat memberikan informasi atau pembuktian keberadaannya. Kegiatannya berupa pemotretan, penataan, penggambaran, survey. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut untuk mendukung Pemerintah Daerah Cirebon dan masyarakat dalam pendokumentasian Cagar Budaya. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal kepekaan dan pemahaman mengenai bangunan cagar budaya di wilayah Jawa Barat. Selain itu materinya dapat dikembangkan untuk menunjang penelitian dan abdimas berikutnya. Metode Dokumentasi ini dilaksanakan dengan pendekatan measured drawing dilakukan pada Bale Gede dan Witana Trusmi melalui pengukuran keseluruhan kondisi eksisting bangunan sedemikian adanya. Hasilnya digunakan sebagai dokumen referensi dalam melakukan penelitian ataupun pemugaran/renovasi bangunan kedepannya apabila terjadi kerusakan/ kehancuran pada bangunan yang bersangkutan.
“SEKOLAH JALANAN” POTRET PENDIDIKAN KOMUNITAS PALL PUNK KUDUS
Hidayah, Nur
EDUKASIA Vol 11, No 1 (2016): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21043/edukasia.v11i1.806
Persepsi orang terhadap pendidikan sangat beragam. “Sekolah Jalanan” menjadi jargon dari komunitas Pall Punk terhadap pendidikannya. Jargon “Sekolah Jalanan” yang diucapkan para anggota komunitas Pall Punk menunjukkan bahwa pada dasarnya komunitas Pall Punk membutuhkan pendidikan seperti masyarakat pada umumnya. Penelitian ini berusaha menyingkap lebih jauh pandangan komunitas Pall Punk terhadap pendidikan, khusunya terhadap jargon “sekolah jalanan”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil dari kajian ini adalah potret pendidikan jalanan ala Pall punk. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa anggota Pall Punk dalam memenuhi kebutuhan -pendidikan- melalui sebuah institusi. Disisi lain tidak sedikit anggota Pall Punk tidak sekolah, karena implikasi dari jargon “sekolah jalanan”. Sedangkan polarisasi yang terjadi bukanlah suatu kontradiksi melainkan -dalam pandangan mereka adalah-kebebasan berekspresi dan memilih, dan hal itu menjadi hak bagi setiap anggota yang bergabung dalam komunitas. Hal itu tidak menjadikan anggota punk yang sekolah –di lembaga- berani keluar dari komunitasnya.kata kunci : Pendidikan, Jalanan, Pall Punk.“SEKOLAH JALANAN” EDUCATION IN PALL PUNK COMMUNITY OF KUDUS. The perception of people towards education is very diverse. «Sekolah Jalanan” becomes jargon of Pall Punk community towards education. Jargon “Schools Streets” which is stated by Pall Punk community members shows that basically Pall Punks need education community. This research analyzed the Pall Punk community’s view to education, especially jargon “Sekolah Jalanan”. This study used a qualitative method with phenomenological approach. Result from this study was style portrait of Pall punk. It is characterized by the presence of several members of Pall Punk joining class or education. In contrary, not few members of Pall Punk who do not study because of the implications of jargon “Sekolah Jalanan”. The polarization is not a contradiction but -in their view is-freedom of expression and choice, and it will be right for every member who joined the community. This reason does not make the punk members who study in the formal institution will stop their study.keywords: Education, Street,Pall Punk .
REDEFINISI ONTOLOGI ASWAJA DALAM PENDIDIKAN MA’ARIF DI ERA KONTEMPORER
Hidayah, Nur
EDUKASIA Vol 10, No 1 (2015): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21043/edukasia.v10i1.787
Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan redefinisi ontologi aswaja dalam pendidikan ma`arif di era kontemporer. Pendekatan dalam peneltian ini adalah penelitian kepustakaan. Makna Aswaja selalu mengalami pergeseran dari waktu ke waktu. Di sisi lain, konsep aswaja selalu memiliki makna yang berbeda ketika sudah berafiliasi dengan kelompok tertentu. Tak terkecuali, Nahdhatul Ulama sebagai organisasi kemasyarakatan juga memiliki konsep yang khas mengenai aswaja. Hal ini secara langsung berpengaruh pada lembaga-lembaga yang bernaung dibawahnya, seperti halnya Ma’arif. Seiring dengan perkembangan zaman, aswaja NU menjadi semakin ekslusif akibat dari pemahaman para pengikutnya. Banyak kritikan-kritikan dari para tokoh NU kontemporer yang muncul. Definisi aswaja kemungkinan besar akan kembali menjadi ekslusif di kalangan NU. Dari sini diperlukan definisi baru dari sudut pandang lain. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa sikap taat dan tunduk pada Allah secara total yang bermuara dari ilmu yang senantiasa diamalkannya adalah definisi baru dari Aswaja ditinjau dari sudut pandang ontologi yang penulis coba tawarkan dalam penulisan ini.Kata kunci: ontologi aswaja, pendidikan ma’arif, kontemporerREDEFINITION OF ASWAJA ONTOLOGY IN THE CONTEM- PORARY ERA OF MA’ARIF EDUCATION. This study aims to describe the redefinition of aswaja ontology in ma’arif education in the contemporary era. The approach of this study is library research. The meaning of Aswaja has always experienced a shift from time to time. On the other hand, the concept of aswaja has always had a different meaning when it was affiliated with a particular group. No exception, Nahdhatul Ulama as a civic organization also has a distinctive concepts regarding aswaja. It is directly influential on the institutions which take shelter below, as does Ma’arif. Along with the development of the times, aswaja NU are becoming increasingly exclusive as the result of understanding his followers understanding. Much of the criticisms from the contemporary proponents of NU has been appeared. The definition of aswaja will most likely return to being exclusive among NU. Consequently, it takes a new definition from another point of view. The result of this study sum that attitude of obedience and submission to God in total that rises from the science that always be applied is the new definition of Aswaja reviewed from the viewpoint of ontology that the writer tries to offer in this writing.Keywords: Aswaja ontology, ma’arif education, contemporary
Upaya Guru Menanamkan Nilai-nilai Akhlak pada Siswa Kelas XI di SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo Tahun Ajaran 2022/2023
Nurhidayah, Adinda Alfin;
Hidayah, Nur;
Sugiyat, Sugiyat
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 10 No 4 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.69896/modeling.v10i4.2099
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan 1) Bagaimana upaya guru dalam menanamkan nilai nilai akhlak pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo 2) Apa saja hambatan guru dalam menanamkan nilai nilai akhlak pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo Polokarto Sukoharjo di mulai pada bulan Juni 2022 sampai bulan Juli 2022. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru BK, Wali Kelas XI IPA 3 dan informan penelitian yaitu siswi kelas XI IPA 3 SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan Teknik meningkatkan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Analisis data dilakukan dalam menggunakan analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini memperoleh kesimpulan : 1) Upaya guru menanamkan nilai nilai akhlak pada siswa yaitu dengan metode nasihat, pemberian hadiah dan juga pembiasaan. Pendekatan yang dilakukan guru kepada siswa berupa pengalaman, emosional, rasional, dan fungsional, dan 2) Hambatan guru dalam menanamkan nilai nilai akhlak pada siswa yaitu faktor orang tua, pergaulan, keasadaran para siswa dan lingkungan.
Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian Florence Littauer
Aini, Khafidhoh Nurul;
Hidayah, Nur
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 2 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54373/imeij.v5i2.987
This research purpose to describe students' mathematical representation abilities in solving mathematics problems in terms of Florence Littauer's personality type. This type of research is descriptive qualitative with the research subjects being class VIII students at SMPN 2 Sukodadi, totaling 8 students. This research uses technical triangulation, a Florence Littauer questionnaire to determine students' personality types and tests used to determine students' mathematical representation abilities. The results of this research show that students with a sanguine personality with high ability can complete visual and symbolic representations, students with moderate ability are less able to complete verbal representations, and students with moderate ability are less able to complete all indicators of mathematical representation ability. Choleric personality students with medium ability are less able to complete visual and symbolic representation indicators, low ability students are not able to complete verbal representations, and students with low ability are not able to complete all indicators of mathematical representation ability. Melancholic personality students with high abilities can complete all mathematical representation abilities. Phlegmatic personality students with low abilities have not been able to complete all mathematical representation skills
Analisis Zat Pewarna Dan Pengawet Pada Pedagang Cincau Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis
Ayin, Anisa Putri Ayu M.;
Rahmadani, Rahmadani;
Darsono, Putri Vidiasari;
Hidayah, Nur
Sains Medisina Vol 2 No 1 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pendahuluan : Cincau hitam memiliki banyak manfaat namun juga mempunyai resiko yang tidak aman untuk dikonsumsi sehari-hari karena berdasarkan hasil data studi pendahuluan, 2 sampel cincau hitam positif mengandung natrium benzoate dan negatif mengandung rodhamin b. Menurut BPOM, batas maksimum pada kedua zat tersebut yaitu 1g/kg. Natrium benzoate memiliki efek samping keram perut dan kebas dimulut. Tujuan : Mengetahui kandungan dan kadar serta kesesuaian batas Rhodamin B maupun Natrium Benzoat pada cincau hitam yang dijual di Kota Banjarmasin. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan pengujian univariate. Hasil : Natrium benzoate yang diperoleh pada sampel pasar modern 1 sebesar 0,0935 g/kg, sampel pasar modern 2 sebesar 0,01185 g/kg, sampel pasar tradisional 1 sebesar 0,01635 g/kg, sampel pasar tradisional 2 sebesar 0,01685 g/kg, dan sampel pasar tradisional 3 sebesar 0,01485 g/kg. Rhodamin B yang diperoleh dari seluruh sampel menunjukan hasil negatif. Simpulan : Seluruh sampel positif mengandung natrium benzoate namun masih berada dibawah batas maksimum yang ditetapkan yaitu 1g/kg. Sedangkan rhodamin b semua hasil menunjukan nilai yang negatif.
The Effect of Emotion Change Puzzle Media on Visual-Spatial Intelligence for Early Childhood Education
Mubaroroh, Arini;
Hidayah, Nur;
Pramono, Pramono
Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Vol. 7 No. 4 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14421/jga.2022.74-01
Purpose – This study aims to determine the effect of emotion change puzzle media on visual-spatial intelligence in children aged 5-6 years at TK ABA 39 Malang City.Design/methods/approach – The method used in this study is an experimental method using a pre-experimental design by choosing an Intact-Group Comparison design. The research subjects totaled 30 children who were children aged 5-6 years in TK ABA 39 Malang City. The Analysis used in this study is a normality test, homogeneity test, and hypothesis test.Findings – The results of data analysis, and the validity test obtained. The validity test obtained the tcount test 0.053 ≥ from ttable -0.601 which means there is an increase in visual-spatial intelligence in children aged 5-6 years. The standard value of the post-test results is higher than the standard value of the post-test results, namely the experimental pre-test 7.12, pre-test control 7.38, experimental post-test 10.79, and the control post-test 10.26.Research implications/limitations – This study concluded that the emotion change puzzle media has a significant influence on the visual-spatial intelligence of children aged 5-6 years in TK ABA 39 Malang City.Practical implications – The results show that using media emotion change puzzle to children’s learning media can be done by watching animated videos telling stories about various kinds of expressions.Originality/value – This study highlight that emotion change puzzle media can be alternative learning tools that improve children’s visual-spatial intelligence.Paper type: Research paper