Pengobatan tradisional masih banyak dilakukan oleh masyarakat di Desa Banyuasin dan Pusuk. Penelitian ini bertujuan untuk mendata jenis-jenis satwa dan cara pengolahannya serta untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Desa Banyuasin dan Desa Pusuk dalam bidang pengobatan tradisional yang termasuk dalam kajian Etnozoologi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik snowball sampling. Analisis data yang digunakan adalah perhitungan dengan menggunakan metode Relative Frequency of Citation (RFC) dan Informant Consensus Factor (ICF). Hasil dari penelitian ini adalah masih adanya kegiatan pengobatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Desa Banyuasin dan Pusuk. Dari hasil penelitian diperoleh 13 informan dengan rentang usia 40 hingga 93 tahun. Masyarakat memanfaatkan 13 jenis satwa yang terbagi dalam 7 kelas, yaitu Mammalia, Aves, Reptilia, Amfibi, Clitellata, Insecta, dan Actinoptergii. Menurut Daftar Merah IUCN Red List, dari 13 spesies satwa tersebut, 10 spesies masuk dalam kategori Least Concern, 3 spesies satwa berstatus NE (Not Evaluated). Berdasarkan daftar CITES, 10 spesies masuk dalam Non Appendix, dan 2 spesies masuk dalam Appendix II. Sedangkan menurut Permen LHK RI P.106, jenis-jenis satwa yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Banyuasin dan Pusuk termasuk dalam kategori satwa Dilindungi (D) dan Tidak Dilindungi (TD).