Lipa’ sabbe Mandar merupakan sarung kebanggan masyarakat Suku Mandar yang sampai saat ini digunakan, lipa’ sabbe mandar memiliki dua motif corak atau motif yakni corak sure dan bunga. Simbol lipa sa’be memiliki corak sesuai pemaknaan masing-masing. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi makna identitas sosial dalam simbol lipa sabbbe khas Mandar, Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori semiotika untuk memaknai simbol-simbil dalam motif lipa sabe. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan metode penelitian observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simbol makna lipa sabbe Mandar memiliki macam makna, seperti corak atau sure yang digunakan raja-raja di Mandar dan sure yang bermakna identitas sosial Mandar, lipa’ sabbe adalah identitas manusia Mandar yang bisa dikenal sesuai dengan sosok pemakainya. Ia seorang bangsawan raja, ketua adat, ana’ pattola, tau biasa sering disebut batua Sebagai pemimpm masyarakat, mereka menjaga empat unsur antara lain: Asagenang (berkecukupan), Asalamang (menjaga keselamatan dan keamanan bersama) Assiamang-amang (solida ritas dan soliditas dalam kehidupan) Siannangang Siri’ anna lokko’ (menjaga martabat dan harga diri). Motif ini menunjukkan herarki misalnya, raja dan tingkat sosial dari seseorang, apakah dia bangsawan atau rakyat biasa. Temuan lainnya pemahaman dalam menggunakan sabbe diketehui, tidak sembranngan digunakan, namun ada juga beberapa corak atau sure yang bisa digunakan masyarakat umum.