Penyakit ginjal kronik ditandai dengan adanya ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan homeostasis, disertai dengan uremia dan insufisiensi fungsi ginjal. Dalam rangka meminimalisir dampak dari gagal ginjal konik dan hemodialisa, maka perlu pengelolaan pasien dengan penerapan proses keperawatan guna membantu pasien mencapai kesehatan yang optimal. Pemberian asuhan keperawatan melalui penerapan proses keperawatan yang berkelanjutan. pada pasien diperlukan komunikasi antar professional keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan. Bentuk komunikasi berkelanjutan yang dapat menggambarkan kondisi pasien adalah melalui diagnosis keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan yang ditemukan pada pasien dengan GGK yang menjalani hemodialisa. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan Gagal Ginjal Kronik (GGK) di ruang hemodialisa. Sampel pada penelitian ini adalah pasien GGK yang sedang menjalani Hemodialisa pada bulan September 2023 dengan teknik pengambilan sampel melalui consecutive sampling dengan jumlah sebanyak 44 responden. Hasil penelitian didapatkan diagnosis keperawatan yang paling banyak ditemukan pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa adalah yang terkait dengan subkategori nutrisi dan caiaran yaitu sebanyak 75,71% yang terdiri dari gangguan keseimbangan elektrolit, dan kelebihan volume cairan.