Kemajemukan masyarakat Indonesia berpotensi menimbulkan perbedaan pandangan yang dapat memicu konflik sosial. Oleh karena itu, penanaman nilai kepedulian sosial sejak dini menjadi krusial untuk membentuk generasi yang toleran dan harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi kegiatan Jumat Amal dalam membentuk karakter kepedulian sosial pada siswa sekolah dasar. Penelitian dilakukan di SDN Muktiharjo Kidul 04 Semarang dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi; wawancara dilakukan secara mendalam kepada guru dan siswa, sementara observasi difokuskan pada aktivitas Jumat Amal yang berlangsung di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan Jumat Amal berkontribusi positif terhadap pembentukan sikap kasih sayang, tanggung jawab, dan hidup harmonis pada siswa. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam perilaku toleransi, tolong-menolong, empati terhadap teman, serta disiplin di sekolah. Penanaman karakter kepedulian sosial dilakukan melalui pembiasaan amal baik seperti infak, sedekah, berbagi, dan makan bersama setiap hari Jumat. Guru berperan sebagai model teladan yang konsisten, sehingga perilaku siswa terbentuk melalui proses imitasi dan internalisasi nilai.