Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara kritis menjembatani sistem nilai tradisional dan modern: pendekatan bimbingan konseling di zaman 4.0. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis kajian pustaka (library research). Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan menelusuri dan mengumpulkan berbagai buku, jurnal, dokumen serta yang relevan terkait dengan konsep pembahasan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang berusaha mengungkap fakta kejadian yang ditulis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling memiliki peran strategis dalam menjembatani sistem nilai tradisional dan modern di lingkungan pendidikan, melalui integrasi nilai-nilai kearifan lokal, pemanfaatan permainan tradisional, pelestarian nilai-nilai sosial budaya tradisional, serta pemahaman terhadap sistem konstruksi dan konsep-konsep lokal dalam arsitektur tradisional. Menjembatani sistem nilai tradisional dan modern dalam pendekatan bimbingan konseling di zaman 4.0 membutuhkan kolaborasi antara berbagai komponen, seperti kepala sekolah, konselor, guru, dan nilai-nilai spiritual, serta manajemen bimbingan dan konseling yang baik. Dengan demikian, layanan bimbingan konseling dapat memberikan kontribusi maksimal dalam membantu siswa mengembangkan potensi dan menyelesaikan masalahnya.