Berada pada kondisi wilayah pertemuan lempengan, membuat Pulau Timor memiliki potensi mengalami bencana alam yang dapat berdampak pada kehidupan masyarakat di sana, salah satunya mengenai kebutuhan makanan.Tetapi dengan adanya potensi bahan lokal di Pulau Timor dari hasil pertanian lahan kering (salah satunya yaitu kacangkacangan) dapat dijadikan sebagai produk pangan darurat. Dari kacang lokal dapat dibuat menjadi produk food bar yaitu makanan ready to eat yang praktis dan pembuatannya yang mudah. Produk food bar dari kacang lokal Pulau Timor dibuat menjadi tiga formulasi yang mana menghasilkan kalori sebanyak 106,27 kilo kalori (kkal) pada formulasi 1, 106,29 kkal (formulasi 2), dan 106,68 kkal (formulasi 3) per 30 gram produk. Kemudian produk akan di analisis pemetaan kesukaan dengan uji statistik metode uji Kruskall-Wallis dan uji Mann Whitney U. Secara keseluruhan, nilai rerata formulasi 3 lebih tinggi (3,71 ± 0,750) dibanding formulasi 1 (3,37 ± 0,690) dan formulasi 2 (3,29 ± 0,893) sehingga dapat dikatakan food bar formulasi 3 lebih disukai oleh panelis.