Articles
PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA TENTANG PENDIDIKAN
Marisyah, Ab;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (146.153 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.395
Perkembangan pendidikan Indonesia tidak dapat lepas dari peran Ki Hadjar Dewantara yang merupakan Bapak Pendidikan di Indonesia. Pemikirannya dalam bidang pendidikan, pada masa kini nampaknya sudah sedikit mulai terlupakan. Oleh karena itu, melalui artikel ini penulis bertujuan untuk menguraikan konsep dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan di Indonesia. Tulisan ini merupakan kajian pustaka dengan menggunakan pendekatan historis. Sumber data primer yang digunakan, merupakan karya yang ditulis oleh Ki Hajar Dewantara langsung, dan sumber data sekunder yang digunakan, meliputi karya tentang Ki Hajar Dewantara yang ditulis oleh orang lain. Dalam proses analisis data telah terkumpul, penulis menggunakan analisis kandungan pemikiran (content analisys) Hasil penelitian adalah 1) Sistem among yang mempunyai dua dasar yaitu azas kodrat alam dan azas kemerdekaan. 2) Konsepsi pendidikan Ki Hadjar Dewantara meliputi konsep tri pusat. 3). Sumbangan pemikiran Ki Hadjar Dewantara bagi pendidikan Indonesia yaitu taman siswa yang didalamnya terdapat system among dan juga konsep tri pusat pendidikan yang juga system asrama yang sangat cocok diterapkan dalam pendidikan militer.
PERBANDINGAN BUDAYA ANTRI ANTARA INDONESIA DENGAN JEPANG
Putri, Wulandari Dwianty;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (144.913 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.396
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya antri antara Indonesia dengan Jepang. Penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan metode ethnografi yang berkaitan dengan budaya. Tujuan penulisan ini adalah untuk membandingkan budaya antri antara Indonesia dan Jepang sebagai acuan untuk penulis maupun orang banyak betapa pentingnya mengantri ini. Hasil penelitian ini bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak terbiasa mengantri di tempat umum sedangkan masyarakat Jepang sudah terbiasa mengantri di tempat umum. Hal ini dikarenakan masih banyaknya keluarga pada masyarakat Indonesia yang belum mengajarkan pentingnya mengantri di tempat umum sebaliknya di dalam keluarga masyarakat Jepang, sejak kecil orang tua mengajarkan kepada anak mereka betapa pentingnya mengantri di tempat umum.
GRUBYUKAN PADA UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT JAWA JORONG PIRUKO NAGARI SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT
Zarti, Fira;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (623.315 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.397
Artikel ini membahas tentang kontribusi warga memberikan sumbangan dalam acara grubyukan pada masyarakat Jorong Piruko. Biasananya biaya resepsi pernikahan ditanggung oleh kedua belah pihak mempelai dan keluarga luas, sementara di Jorong Piruko selain disediakan oleh kedua belah pihak mempelai, mereka juga mendapatkan bantuan dari warga setempat melalui acara grubyukan. Pendekatan pada penelitian ini termasuk kualitatif dengan tipe penelitian etnografi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan 23 (dua puluh tiga) orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan mengacu model analisis etnografi yang dikembangkan oleh James P Spradley. Penelitian ini mengungkap bahwa faktor warga ikut berkontribusi dalam acara grubyukan, yaitu untuk membantu biaya pelaksanaan upacara perkawinan, sebagai wujud solidaritas dan nilai kerukunan dalam bermasyarakat, dan resiprositas. Sementara kontribusi warga dalam acara grubyukan juga terlihat dalam bentuk jasa dan benda, berupa rewang yaitu warga memberikan sumbangan bantuan tenaga, selain itu warga perempuan yang sudah menikah juga membantu mengisi bahan dapur.
GAYA HIDUP REMAJA DI KOTA PALEMBANG (STUDI PADA BUDAYA TONGKRONG)
Stepy, Yolanda;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (169.227 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.398
Latar belakang penelitian ini adalah fenomena menjamurnya bisnis kafe di Kota Palembang pada rentang tahun 2015 hingga 2019. Hal tersebut disebabkan kegemaran remaja di Kota Palembang menghabiskan waktu di kafe baik untuk sekedar kumpul dengan teman, atau mengerjakan tugas sekolah dan kampus. kota palembang tergolong kota metropolitan dengan luas 358,55 km² dan dihuni 1.573.898 Metode penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif (kata-kata) yang bersumber dari observasi, wawancara, atau analisis data sekunder. Penulis melakukan pengumpulan data primer bersumber dari wawancara dan observasi sedangkan data sekunder berupa dokumen berkaitan dengan isu penelitian. Hasil penelitian dilakukan oleh penulis penyebab remaja mempunyai gaya hidup tongkrong di kafe adalah sebagai berikut: 1) kafe menawarkan kenyamanan kepada remaja melalui beragam fasilitas seperti wifi gratis, tempat duduk yang nyaman dan pelayanan yang memuaskan. 2) Menjadi media aktualisasi diri bagi remaja. Dengan nongkrong di kafe remaja membenuk konsep tentang diri mereka terhadap orang lain. 3) menjadi sebuah sosial prestige bagi remaja. Remaja yang sering tongkrong di kafe dianggap mempunyai ststus sosial tingga karena dianggap mempunyai uang cukup banyak oleh teman temannya.
KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF ILMU SOSIOLOGI
Rahman, Putri Anita;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (226.846 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.399
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi karena berkaitan dengan ketidakmampuan akses secara ekonomi, politik, sosial budaya, dan partisipasi dalam masyarakat. Berbagai kebijakan dan program yang ada dirasakan masih kurang efektif dalam upaya menurunkan jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Hal ini terbukti dengan adanya kecenderungan peningkatan jumlah penduduk miskin dari masa kemasa. penelitian ini deskriptif analisis yang berorintasi pada pemecahan masalah. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan strategi yang dapat diupayakan untuk meredam peningkatan kemiskinan yaitu Pertama, dengan kebijakan tidak langsung yaitu membenahi infrastruktur penyebab kemiskinan, Kedua, diperlukan intervensi pemerintah mengatur kegiatan ekonomi.
PERAN GANDA WANITA DALAM MENUNJANG PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KELUARGA DISUNGAI MUSI SUMATERA SELATAN
Hardiyanti, Eka Putri;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (361.645 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.400
Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian mengenai Peran ganda Wanita dalam menunjang perekonomian rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga di Sungai Musi Provinsi Sumatera Selatan. Teori yang membantu menganalisis temuan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcott Parsons.Pendekatannya yang dipakai yaitu kualitatif. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, Jumlah informan secara keseluruhan adalah 11 orang. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.Wawancara yang dilakukan yaitu teknik wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan yaitu teknik observasi non-partisipasi. Data dianalisis dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman (Model analisa Interaktif) yaitu reduksi data, model data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini mengungkapkan penyebab terjadinya perubahan peran dan status Peran ganda perempuan untuk mmenuhi kebutuhan keluarga yaitu: (1) ekonomi, (2) pedidikan,
TRANSFORMASI PROSES PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM MASYARAKAT KELURAHAN 7 ULU KOTA PALEMBANG
Alti, Witra;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (475.357 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.401
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana perubahan dalam proses penanaman nilai-nilai agama dalam masyarakat. Perubahan dapat terjadi berupa munculnya cara-cara baru dalam proses penanaman nilai-nilai agama dalam masyarakat. Perubahan penanaman nilai-nilai agama akan terjadi disetiap masyarakat. Perubahan tersebut juga akan terjadi di masyarakat kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu, Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi pasif dan wawancara terstruktur. Teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber, waktu dan metode. Analis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang dilakukan di kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu, Kota Palembang adalah: (1) Perubahan proses penanaman nilai-nilai agama pada lembaga keagamaan, (2) Perubahan pada kelompok yang melaksanakan kegiatan keagamaan. (3) Perubahan penanaman nilai-nilai pada media yang digunakan.
EKSISTENSI IKAN LARANGAN SEBAGAI KEARIFAN LOKAL PEMBANGUNAN MASYARAKAT MINANGKABAU (STUDI KASUS : IKAN LARANGAN DIBATU BUSUK KELURAHAN LAMBUNG BUKIT PAUH PADANG)
Ramayani, Ramayani;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.608 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.405
Masyarakat di Minangkabau memiliki banyak cara untuk membangun Kampung, salah satunya dengan memelihara ikan larangan disekitar tempat tinggal yang secara ekonomi memiliki nilai jual cukup tinggi dan bisa dimanfaatkan untuk pembangunan Kampung. Penelitianini bertujuan untuk melihat bagaimana caranya masyarakat Kampung Batu Busuk menjaga keberadaan ikan di sungai supaya jangan punah akibat pencemaran lingkungan dan memberi niali guna untuk pembangunan Kampung.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sementra itu teori yang relevan disini adalah teori struktural fungsional Robert K. Merton tentang konsep fungsi manifest dan fungsi latent dari ikan larangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan latar belakang munculnya kesepakatan masyarakat Kampung Batu Busuk untuk menjadikan ikan sungai sebagai ikan larangan, upaya apa yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat untuk menjaga ikan tetap eksis keberadaannya serta pemanfaatan dana hasil pemeliharaan ikan untukpembangunan Kampung.
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PESISIR DALAM MITIGASI BENCANA DI KOTA PARIAMAN
Maharani, Suci;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (307.706 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.406
Potensi kearifan lokal dalam menghadapi ancaman bencana alam sangat penting dalam upaya mitigasi bencana di daerah-daerah yang rawan bencana.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengenali kearifan lokal khususnya terkait dengan pengelolaan lingkungan dan kebencanaan yang bermanfaat untuk menggali kekayaan sistem sosial budaya masyarakat pesisir Kota Pariaman.Tipe penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kearifan lokal masyarakat pesisir pantai Kota Pariaman mengarah ke sistem religi yang tampak dari berbagai tradisi keagamaan. Kearifan lokal yang ada yaitu adanya mitos-mitos dalam masyarakat dan menjadi pengetahuan lokal terkait kondisi alam sebelum bencana datang. Pengetahuan lokal ini diwariskan turun temurun dan dijadikan mitigasi bencana yang berbasis lokal. Penanggulangan bencana masyarakat pesisir pantai dengan berbagai tradisi keagamaan, tradisi “hoyak tabuikâ€, penanaman cemara dan mangrove di pesisir pantai serta keyakinan akan terlindungi oleh pulau-pulau kecil disekitar laut Kota Pariaman. Untuk itu nilai-nilai kearifan lokal dalam sistem sosial masyarakat, harus dihayati, dipraktekkan, diajarkan dan diwariskan agar dapat dipahami oleh generasi penerus.
KOMPETENSI GURU: DALAM MEWUJUDKAN GENERASI BERKARAKTER DAN TERAMPIL DI ERA 4.0
A, Isriwal P;
Firman, Firman;
Rusdinal, Rusdinal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (41.63 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v3i3.411
Tulisan ini mengkaji kompetensi guru sebagai tenaga profesional dalam menghadapi tantangan dan tuntutan di era 4.0. apakah guru telah memiliki kompetensi pokok yang diamanatkan dalam Undang-Undnag dan Peraturan pemerintah atau belum. Metode yang dipakai dalam tulisan ini adalah mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi oleh guru sebagai tenaga pendidik dalam mengembangkan kompetensi yang dimilikinya serta perannya sebagai guru dalam membentuk karakter dan keterampilan siswa. dari kajian tersebut ditemukan bahwasanya, kompetensi kepribadian dan sosial guru sebagai tauladan untuk cerminan karakter siswa, kompetensi pedagogik sebagai kemampuan guru dalam mendidik dan membimbing serta membina siswa dan kompetensi profesionalitas guru dalam mengembangkan pembelajaran sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan untuk menjawab tantangan era revolusi 4.0