Dalam artikel ini, menekankan tentang bagaimana pendidikan non-formal sangat penting untuk meningkatkan keterampilan literasi di seluruh dunia di komunitas Ikatan Keluarga Madura (IKMA) di Malaysia. Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) memiliki kurikulum formal yang terbatas. Ini menghalangi siswa untuk memperoleh keterampilan literasi digital dan global yang penting. Tujuan program pengabdian masyarakat dari FEB Universitas Negeri Malang adalah untuk membantu orang tua di IKMA memahami dan menerapkan literasi global melalui diskusi kelompok (FGD) dan bimbingan. Sosialisasi, diskusi kelompok, dan pelatihan yang disesuaikan dengan komunitas adalah beberapa pendekatan yang digunakan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pendampingan dan FGD dapat meningkatkan pemahaman orang tua tentang pentingnya literasi global. Mereka juga dapat membentuk kelompok pengabdian yang akan melanjutkan program ini di komunitas IKMA. Selain itu, dengan mendorong akses ke pendidikan berkualitas tinggi dan membangun kemitraan antar-lembaga, program ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) 4 dan 17. Kedepanya sebaiknya model serupa untuk diterapkan pada komunitas diaspora lainnya yang menghadapi kesulitan dalam meningkatkan keterampilan literasi mereka di seluruh dunia.