Peningkatan produksi kelapa sawit akan berdampak pada peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan. Ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) merupakan ikan asli perairan Indonesia terutama terdapat di sungai, danau dan perairan umum lainnya sehingga berpotensi tercemar limbah kelapa sawit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor. Pada uji pendahuluan tujuh perlakuan dan dua kali ulangan, pada uji toksisitas akut lima taraf perlakuan tiga kali ulangan dan pada uji sublethal empat taraf perlakuan tiga kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada uji toksisitas akut dan sub–lethal ada pengaruh limbah cair kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan jelawat dan perlakuan dalam uji sub-lethal yang terbaik terdapat pada konsentrasi P1 (1,98 mL/L) dengan bobot mutlak 2,37 g, laju pertumbuhan spesifik 1,63% dan kelulushidupan 100%. Nilai batas aman biologi limbah cair kelapa sawit untuk ikan jelawat, yaitu 1,98 mL/L. Gambaran histologi struktur jaringan usus ikan jelawat terlihat adanya kerusakan seperti edema, hemoragi dan nekrosis. Parameter kualitas air seperti suhu air berkisar antara 26-28˚C, pH berkisar antara 6-7,9, DO berkisar antara 3,1-4,3 mg/L, CO₂ berkisar antara 8,2-14,1 mg/L dan amoniak berkisar 0,0052- 0,0568 mg/L. Nilai LC50 96 jam yaitu 198.58 mL/L.