Remaja putri merupakan komunitas kunci yang membutuhkan perhatian pemerintah dan layanan kesehatan terkait kesehatan mereka. Sejumlah besar dari mereka menderita anemia, suatu kondisi yang lazim di Indonesia menurut data tahun 2018. Jumlah ini kemungkinan akan meningkat tanpa adanya tindakan pencegahan. Dampak anemia meluas hingga masa remaja hingga kehamilan berikutnya, yang berpotensi menyebabkan stunting pada anak. Oleh karena itu, pencegahan dini selama masa remaja sangat penting untuk memastikan kesehatan sebelum menikah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan program pencegahan stunting dengan meningkatkan status kesehatan remaja putri di Desa Banta-Bantaeng, Makassar. Upaya ini difokuskan pada pencegahan anemia sebagai faktor risiko utama stunting sejak usia muda. Metode: Metode pelaksanaannya melibatkan kombinasi pemberian tablet suplemen zat besi (Fe), latihan fisik, dan tambahan protein dari telur. Pendekatan terpadu ini diharapkan memberikan hasil yang optimal. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tablet Fe, telur, dan latihan fisik berhasil meningkatkan kadar hemoglobin remaja putri. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi tablet zat besi, konsumsi protein telur, dan aktivitas fisik teratur dapat secara efektif meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja putri.