Air sumur di salah satu perumahan di Kabupaten Lumajang memiliki kadungan besi (Fe) sebesar 3,7 mg/L. Kandungan besi pada air sumur tersebut telah melebihi dari syarat yang telah ditetapkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum kandungan besi (Fe) pada air yaitu 0,3 mg/L. Kandungan besi dalam air dapat diturunkan dengan menggunakan metode aerasi, sedimentasi dan filtrasi. Proses aerasi pada penelitian ini menggunakan diffuser Aerator untuk melarutkan oksigen ke dalam air sehingga meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air. Proses sedimentasi menggunakan bak pengendap untuk untuk mengendapkan padatan terlarut dan tersuspensi sedangkan proses filtrasi dengan menggunakan media zeolit dan pasir silika serta kerikil sebagai media penyangga. Total waktu yang digunakan untuk proses aerasi dan sedimentasi yaitu 35 menit. Nilai efisiensi penyisihan besi yang tertinggi yaitu pada reaktor A1B4 dengan waktu aerasi selama 10 menit dan waktu sedimentsi selama 25 menit. Nilai efisiensi penyisihan besi yang didapatkan ada sebesar 70,74 – 86,27% Berdasarkan hasil analisis statistik waktu aerasi dan waktu sedimentasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar besi (Fe) pada air sumur Kata Kunci: Aerasi; Air Sumur; Besi; Filtrasi; Sedimentasi.