Articles
Faktor Kecemasan Mahasiswa dalam Menjalani Praktek Kerja Lapang Keperawatan di Saat terjadi Bencana Covid-19
Esti Widiani;
Ira Rahmawati;
Nurul Hidayah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.11.2.2023.315-322
Kecemasan merupakan salah satu dampak yang dirasakan mahasiswa yang sedang praktek kerja lapang di rumah sakit dan Puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor kecemasan yang meliputi kelelahan kerja, mekanisme koping, dam kualitas tidur. Cross- sectional merupakan desain penelitian ini. Studi ini mendapatkan 373 responden yang dipilih berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi. Purposive sampling digunakan dalam teknik pengambilan sampel. Data kecemasan diukur dengan Generalized Anxiety Disorder 7‐item scale (GAD-7). Data mekanisme koping diambil dengan kusioner Coping Orientation to Problems Experienced Inventory (Brief-COPE). Data kualitas tidur diambil dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kelelahan kerja diukur menggunakan kuisioner kelelahan kerja Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Regresi linier berganda digunakan dalam analisa statistik penelitian ini yang dilengkapi dengan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokolinearitas. Secara simultan kualitas tidur, mekanisme koping, dan kelelahan kerja mempengaruhi kecemasan dengan sig <0,05. Dalam penelitian ini sebesar 55,2% kecemasan dipengaruhi oleh kelelahan kerja, mekanisme koping, dan kualitas tidur, sedangkan sisanya ada hal lain yang mempengaruhi yang tidak diteliti di penelitian ini. Mekanisme koping, kualitas tidur dan kelelahan kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi munculnya kecemasan, sehingga diperlukan cara untuk mengontrol faktor tersebut.
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJANG DEMAM SIMPLEK DAN KOMPLEK
Barra Gusma Fadillah;
Nurul Hidayah;
Huldani Huldani
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/ht.v6i1.8797
Kejang demam merupakan penyakit bangkitan kejang yang terjadi pada anak dengan kenaikan suhu tubuh lebih dari 38°C. Kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 jenis kejang, kejang demam simpleks dan kejang demam kompleks, yang diduga berhubungan dengan usia dan jenis kelamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejang demam simpleks dan kompleks pada anak di RSUD Ulin Banjarmasin. Pada anak dengan umur 1-2 tahun sering mengalami kejang demam, yang dimana berkaitan dengan tingkat kematangan otak anak. Pada anak laki-laki sering mengalami kejang demam, dibandingkan anak perempuan hal ini berkaitan dengan proses neurogenesis. Penelitian dilakukan dengan Cross Sectional Study dengan jumlah 60 sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yang diambil dari rekam medik di RSUD Ulin Banjarmasin. Analisis data menggunakan chi-square (R2). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien berusia < 2 tahun (56.7%), jenis kelamin laki-laki (65%), Hasil analisis data adalah tidak terdapat kebermaknaan secara stastik (p=0,297) antara usia dengan kejang demam simpleks dan kompleks dan tidak terdapat kebermaknaan (p=0.787) antara jenis kelamin dengan kejang demam simpleks dan kejang demam kompleks
STATUS GIZI PADA ANAK YANG MENDERITA DEMAM TIFOID
Intan Nur ‘Ain;
Harapan Parlindungan Ringoringo;
Nurul Hidayah;
Roselina Panghiyangani;
Rahmiati Rahmiati
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/ht.v6i1.8793
Bakteri Salmonella typhi menyebabkan demam tifoid, infeksi usus kecil yang parah. Usia, jenis kelamin, dan status gizi adalah tiga faktor yang sering diidentifikasi pada pasien demam tifoid yang masih anak-anak atau remaja. Pemeriksaan status gizi ini diambil menggunakan pengukuran antropometri. Riset ini bertujuan untuk menganalisis gambaran status gizi pada anak yang menderita demam tifoid di RSD Idaman Banjarbaru periode Oktober 2020-September 2022. Populasi riset ini sebanyak 51 pasien anak yaitu 25 balita dan 26 anak usia 5-18 tahun. Data yang digunakan ialah data sekunder dari RSD Idaman Banjarbaru. Hasil riset ini menunjukkan status gizi anak yang menderita demam tifoid berdasarkan usia mayoritas dialami pada usia 5-18 tahun sebanyak 26 anak (51%), berdasarkan jenis kelamin dialami oleh anak laki-laki sebanyak 32 anak (62.7%), berdasarkan BB/U pada balita dengan gizi buruk sebanyak 11 anak (44%), berdasarkan PB/U atau TB/U pada balita dengan gizi buruk sebanyak 15 balita (60%), berdasarkan BB/PB atau BB/TB pada balita dengan buruk sebanyak 8 balita (32%), dan berdasarkan IMT/U pada anak dengan gizi buruk sebanyak 18 anak (35.3%). Kesimpulan dari riset ini anak yang menderita demam tifoid memiliki status gizi baik.
PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH MELAUI STORYTELLING SAKIT GIGI
Esti Widiani;
Nurul Hidayah;
Lucia Retnowati;
Nurul Pujiastuti
Jurnal LINK Vol 19, No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31983/link.v19i1.9199
Anak usia pra sekolah sebagian besar memiliki literasi yang kurang tentang pemeliharaan kesehatan gigi, sehingga peran serta aktif dalam perawatan gigi kurang. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan literasi anak usia prasekolah tentang kesehatan gigi melalui storytelling pada 16 siswa. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 3(tiga) tahap yang meliputi pengkajian, edukasi, dan evaluasi. Tahap pengkajian dilakukan dengan mengkaji kondisi gigi dan perilaku menyikat gigi. Tahap edukasi dilakukan melalui metode storytelling berjudul sakit gigi dengan media lembar balik sebanyak 17 lembar yang berisi gambar berwarna dan sedikit tulisan. Tahap evaluasi dilakukan dengan menanyakan pada siswa TK kesiapan dan komitmen peran serta aktif perawatan gigi. Hasil kegiatan dan evaluasi anak memiliki kesiapan dan berkomitmen untuk aktif berperan serta dalam perawatan gigi. Anak juga bersedia dan tidak akan takut untuk periksa gigi ke pusat pelayanan kesehatan gigi jika ada permasalahan pada giginya. Kegiatan storytelling sakit gigi ini mampu meningkatkan literasi kesehatan gigi dengan membantu anak mendapatkan pengetahuan informasi kesehatan gigi dan membantu membuat keputusan untuk siap berperan serta aktif dalam perawatan gigi.
Student Engagement: Peran Motivasi, Dukungan Guru, Dan Teman Sebaya
mahmud Junianto;
Nurul Hidayah
Jurnal Ilmu Tarbiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Tarbiyah
Publisher : STIT TANGGAMUS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh dukungan guru dan dukungan teman sebaya terhadap keterikatan siswa dengan motivasi berprestasi sebagai variabel mediator. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa MAN 1 Lampung Timur kelas 11 dan 12 sejumlah 558 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik proportional sampling. Pengumpulan data pada dilakukan menggunakan skala yang disusun peneliti menggunakan model semantik diferensial. Teknik analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan software SmartPLS V.3.2.9. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi berprestasi memediasi pengaruh dukungan teman sebaya terhadap keterikatan siswa dengan p-value 0,042 dan original sampel 0,239. Motivasi berprestasi tidak memediasi pengaruh dukungan guru terhadap keterikatan siswa dengan p-value 0,210 dan t-test 1,256. Motivasi berprestasi memiliki pengaruh langsung terhadap keterikatan siswa dengan p-value 0,000 dan original sampel 0,717. Dukungan guru tidak memiliki pengaruh langsung terhadap keterikatan siswa dengan p-value 0,128 dan t-test 1,525. Dukungan teman sebaya tidak memiliki pengaruh langsung terhadap keterikatan siswa dengan p-value 0,158 dan t-test 1,414. Dukungan teman sebaya memiliki pengaruh langsung terhadap motivasi berprestasi dengan p-value 0,029 dan Original Sample 0,334. Dukungan guru tidak memiliki hubungan langsung terhadap motivasi berprestasi dengan p-value 0,221 dan t-test 1,226
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HYPERMEDIA BERBASIS KELORA DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS IV SD DI KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA
Nurul Hidayah
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : IKIP Siliwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22460/collase.v6i2.12756
The purpose of this research is to analyze the needs of teaching materials, to design teaching materials, to analyze the effectiveness of the needs of teaching materials. The research method uses RD. The resulting product is in the form of kelora-based hypermedia teaching materials with a quantum teaching model. The research and development steps refer to Borg and Gall. Data obtained from interviews, questionnaires, and tests. Data were analyzed by accumulating the number of scores. The effectiveness of learning material data was analyzed by normality test, homogeneity test, gain test, t test at a significance level of 0.05 using SPSS. The results of research and development are hypermedia teaching materials based on Jepara local wisdom with a quantum teaching model. This product proved to be feasible because the total scores obtained by the validators of teaching materials, materials and practices were 90.63; 90.27, and 90.25 “very feasible” criteria. The results of the responses from students were 88.89% and the responses of teachers in three elementary schools with an average of 88.24% with the product category "very feasible". The use of this product is effective in improving student learning outcomes. The average percentage of the pretest in the control and experimental classes was almost the same, namely 67.29 and 64.71. After being given treatment, the average posttest of the control and experimental classes increased to 75.53 and 89.41. The results of the t test obtained t value = 6.045 with a significance level of 0.000 = 0.05.
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN MOTIVASI BELANJA HEDONIS TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA KONSUMEN SHOPEE
Nurul Hidayah;
Dwi Indah
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Ekonomi dan Manajemen
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56127/jekma.v2i2.621
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh promosi penjualan dan motivasi belanja hedonis terhadap pembelian impulsif pada konsumen Shopee baik secara parsial maupun simultan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan penyebaran kuesioner melalui google form kemudian dilakukan uji regresi linier berganda dan uji hipotesis. Dari pengujian tersebut didapatkan hasil bahwa promosi penjualan dan motivasi belanja hedonis berpengaruh terhadap pembelian impulsif pada konsumen Shopee baik secara parsial maupun simultan.
Factor Affecting Indonesian Charcoal Export To China
Nurul Hidayah
Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis Seri Manajemen, Investasi dan Kewirausahaan Vol 3, No 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35314/inovbizmik.v3i1.3324
The purpose of this study was to determine the effect of Gross Domestic Product (GDP) and the Rupiah Exchange Rate on the Volume of Indonesian Shell Charcoal Exports to China. The data used in this study is secondary data that is time series. In this study, the method used as an analytical tool is Ordinary Least Square (OLS) to determine changes in the value of the dependent variable, namely the Export Volume of Indonesian Shell Charcoal which is influenced by the independent variable, namely China's Gross Domestic Product (GDP) and Exchange Rates using multiple linear regression techniques. The method used in this research is descriptive quantitative, namely explaining the results of computerization using the E-Views 9 program.The results of the analysis show that simultaneously China’s GDP and the Exchange Rate have a significant effect on the Export Volume of Indonesia Shell Charcoal to China in 2001 – 2020. The results of the analysis show partially China’s Gross Domestic Product (GDP) had no effect on the Export Volume of Indonesia Shell Charcoal to China in 2001 – 2020 and the Exchange Rate had a positive and significant effect on the Export Volume of Indonesia Shell Charcoal to China in 2001 – 2020.The result of the Coefficient of Determination (R2) is carried out to see how big the proportion of the influence of the independent variable on the dependent variable is. In this case, the value of the coefficient of determination used is Adjusted R-Squared which is the coefficient of determination that has been corrected by the number of variables and sample size. It is known that the Adjusted R-Squared value is 0,366601 or 36.66%. This indicates that a 36.66% change in the Volume of Indonesian Shell Charcoal Exports to China was caused by changes in China's Gross Domestic Product (GDP) and the Exchange Rate. While the remaining 63.34% changes in the Volume of Indonesian Shell Charcoal Exports to China were caused by changes in other variables that were not used in the study.
Psychological Well-Being Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Menjalani Rawat Inap
Dwin Seprian;
Nurul Hidayah;
Masmuri Masmuri
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol 7 No 1 (2023): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Ilmiah Institut Citra Internasional
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (158.157 KB)
|
DOI: 10.33862/citradelima.v7i1.342
Long-term treatment for diabetes mellitus (DM) patients makes it difficult to control blood sugar effectively, causing patients to experience biological, psychological, social, and spiritual imbalances. One of the psychological aspects of impact on patients with diabetes mellitus is Psychological Well Being (PWB). Psychological Well Being is a measure to see whether an individual can accept himself as a whole. DM patients who have a low PWB will have an impact on low levels of self-care. This study aims to determine the description of Psychological Well Being in diabetes mellitus patients who are hospitalized. This research method uses a quantitative descriptive survey with a cross-sectional approach. The sampling technique used non-probability sampling with a total sampling technique of 60 respondents. The results of the Psychological Well-Being study were low for 3 respondents (5.0%), medium for 54 respondents (90.0%), and high for 3 respondents (5.0%). Inpatient diabetes mellitus patients who have Psychological Well-Being in the moderate category still need to get more attention because other indicators might cause negative Psychological Well-Being.
Gambaran Tingkat Kecemasan pada Relawan Medis Selama Memberikan Pelayanan Di Lokasi Bencana
Nurul Hidayah
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 3, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : STIKes YARSI Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53399/knj.v3i1.61
Bencana merupakan sebuah kondisi yang sangat serius dan memerlukan penanggulangan yang cepat dan tepat sasaran. Bencana dapat mempengaruhi berbagai aspek meliputi material (ekonomi, hilangnya pendapatan masyarakat,infrastruktur) dan lingkungan (alam). Selain menimbulkan dampak yang merugikan dari segi material dan lingkungan, bencana juga memiliki dampak yang sangat besar terhadap kesehatan jiwa seseorang yakni berupa perasaan takut (cemas). Namun kecemasn yang muncul pada saat bencana merupakan hal normal dan bersifat subyektif memiliki perasaan takut akan kondisi di lingkungan sekitar, pada saat individu mengalami kecemasan individu tersebut akan merasa sulit dalam membedakan hal yang realistis maupun tidak realistis dan hal ini merupakan perasaan yang tidak menyenangkan bagi individu tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada relawan medis saat memberikan pelayanan kesehatan di lokasi bencana. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sample menggunakan tehnik total sampling. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua relawan medis yang pernah memberikan pelayanan kesehatan pada 6 bulan terakhir terhitung dari bulan Juli sampia dengan Desember 2019 yang berjumlah 14 orang relawan medis. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecemasan dalam penelitian ini menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S). Hasil penelitian diperoleh bahwa 5 orang (36 persen) mengalami kecemasan tingkat berat, 2 orang (14 persen) mengalami kecemasan tingkat sedang, dan 7 orang (50 persen) tidak memiliki kecemasan.