Desa Pepuro Barat merupakan salah satu desa di Kabupaten Luwu Timur yang mayoritas penduduknya orang Bali. Desa Pepuro Barat sebagai arena sosial budaya menjadikan orang Bali untuk berkumpul dan bertemu dengan beberapa golongan etnik dimana setiap anggotanya akan memainkan peran sebagai pengungkapan akan kedudukannya sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi. Peran-peran yang dilakukan oleh orang Bali akan terwujud sebagai pola-pola tindakan adaptasi yang bisa mewakili eksistensinya sebagai individu maupun anggota masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi strategi adaptasi transmigran, khususnya orang Bali di Desa Pepuro Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan cara melihat secara langsung aktivitas keseharian orang Bali di daerah transmigran. Selanjutnya dilakukan wawancara mendalam kepada orang Bali, khususnya generasi pertama yang memulai pemukiman di daerah ini untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan topik penelitian berdasarkan pengalaman dan persepsi subjek penelitian. Data yang terkumpul kemudian diverifikasi untuk memastikan validasi data, dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan hasil sumber pustaka yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan orang Bali telah berdaya dari segi ekonomi karena kemampuan beradaptasi dengan memanfaatkan alam sekitar dalam pencarian nafkah.