Ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk kimia menyebabkan turunnya produktivitas tanah. Guna mengurangi kerusakan lingkungan diperlukan penyeimbangan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik. Bahan yang berpotensi untuk digunakan dalam pembuatan pupuk organik adalah limbah pertanian, salah satunya pemanfaatan limbah kulit buah kakao. Kulit buah kakao memiliki kandungan hara berupa C-organik yang tinggi yakni sekitar 26,61%. Dalam pembuatannya diperlukan teknologi tepat guna dan dukungan dari masyarakat untuk menjamin produksi yang berkelanjutan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi tepat guna dalam produksi pupuk organik cair sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan efektivitas produksi baik secara kualitas maupun kuantitas. Kegiatan pengabdian dikemas dalam bentuk sosialisasi untuk memberdayakan kader PKK di Desa Banjar Sengon, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember terkait proses pengolahan limbah kulit buah kakao menjadi pupuk organik cair. Produksi POC dari limbah kulit buah kakao diharapkan mampu meminimalisir jumlah limbah kulit buah kakao dan menjadi langkah sederhana dalam upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia serta membuka peluang baru dalam sektor ekonomi lokal.Kegiatan workshop sangat menjadi parameter, dimana 90% dari kegiatan yang dilakukan membuat warga menjadi lebih paham dan andal dalam mengolah limbah kulit kakao menjadi pupuk organik cair. Warga juga aktif bertanya dan memberikan ide-ide penggunaan alat tersebut untuk limbah sejenis sehingga penggunaan TTG dapat maksimal.