Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis orientasi karier mahasiswa Universitas Jambi dalam perspektif budaya masyarakat Batak. Fokus utama kajian ini adalah bagaimana nilai-nilai budaya Batak membentuk pandangan, motivasi, serta arah pilihan karier mahasiswa dalam konteks pendidikan tinggi dan tuntutan dunia kerja modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap sejumlah informan mahasiswa yang memiliki latar belakang budaya Batak. Data dianalisis secara tematik dengan menelusuri pola-pola nilai, motivasi, dan bentuk adaptasi budaya yang muncul dalam orientasi karier mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi karier mahasiswa Batak dipengaruhi secara kuat oleh nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun, terutama konsep hamoraon (kemakmuran), hasangapon (kehormatan), dan hagabeon (keturunan yang baik). Nilai-nilai ini menjadi pendorong utama bagi mahasiswa untuk berprestasi dan meraih kesuksesan, baik secara akademik maupun profesional. Selain itu, sistem nilai dalihan na tolu menjadikan karier bukan semata-mata sarana pencapaian pribadi, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral terhadap keluarga dan komunitas. Dalam konteks pendidikan tinggi di Universitas Jambi, mahasiswa Batak menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan sosial dan profesional tanpa kehilangan identitas budayanya. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa budaya Batak tidak menjadi penghambat, melainkan berfungsi sebagai modal budaya (cultural capital) yang memperkaya orientasi karier mahasiswa di era globalisasi. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan teori orientasi karier berbasis budaya dan menjadi dasar bagi perguruan tinggi dalam merancang layanan pengembangan karier yang lebih inklusif dan berakar pada kearifan local.