Articles
Studi Potensi Airtanah untuk Perencanaan Sistem Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Gegeran Kabupaten Ponorogo
Rizki Ganda Girinada;
Sri Wahyuni;
Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.074
Desa Gegeran Kecamatan Sukorejo masuk kedalam kerawanan kekeringan tingkat tinggi, dengan mayoritas penggunaan lahan di Desa Gegeran didominasi oleh sawah dan ladang. Oleh karena itu dilakukanlah kajian yang berjudul Studi Potensi Air Tanah untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah. Hasil analisa menunjukkan bahwa Terdapat 3 lapisan geologi yaitu batu lempung, batu pasir dan kerakal sebagai batuan induk. Berdasarkan pendekatan persamaan Darcy maka dapat disimpulkan bahwa potensi debit air tanah yang ada pada titik uji sebesar 30 liter/detik. Untuk perencanaan jaringan irigasi air tanah pada lokasi studi adalah menggunakan sistem pipa dengan pola operasi menggunakan sistem rotasi dengan debit pompa sebesar 30 liter/detik selama 12 jam pengaliran dimulai dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00, dengan 8 kali pengaliran bergilir secara berurut dari blok 1 hingga blok 8. Jumlah harga total pekerjaan adalah sebesar Rp. 4.460.299.182 atau terbilang empat milyar empat ratus enam puluh juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu seratus delapan puluh dua rupiah.
Studi Potensi Airtanah Untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Di Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo
Widyaningrum, Aprilia;
Sri Wahyuni;
Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.059
Desa Tanjunggunung dan Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo merupakan sebuah daerah yang seringkali mengalami kekeringan. Sedangkan masyarakat di wilayah tersebut mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan airtanah sebagai sumber air irigasi dengan metode pendugaan geolistrik dan perencanaan jaringan irigasi air tanah dengan program WaterCAD V8i. Hasil pendugaan geolistrik dan interpretasi data pada titik lintasan geolistrik setelah diolah menggunakan program IPI2WIN dan Progress 3.0 menunjukkan terdapat tiga lapisan litologi yaitu berupa batu pasir, lempung, dan kerakal. Berdasarkan penentuan nilai transmisivitas yang paling besar dan jarak radius antara titik yang telah ditentukan dengan luasan sawah, dihasilkan potensi air tanah sebesar Q = 35 liter/detik. Perencanaan jaringan irigasi air tanah menggunakan sistem pipa hubungan seri dengan pola operasi sistem rotasi. Jenis sumur yang direncanakan menggunakan sumur dalam (Deep Tube Well) dan pompa yang digunakan yaitu pompa tenggelam (submersible) merk Grundfos tipe 95-6. Kemudian, nilai yang didapatkan dalam perhitungan kebutuhan air di sawah (NFR) yaitu sebesar 1,03 liter/detik/hektar. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang diperlukan untuk pembangunan jaringan irigasi air tanah di Desa Tanjunggunung dan Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan sebesar Rp. 3.495.663.676.00.
Studi Potensi Airtanah Untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo
Raflie Fahrezzi Ramadhan;
Sri Wahyuni;
Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.072
Desa Duri, Desa Plancungan, dan Desa Kambeng merupakan desa yang terletak pada Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Mayoritas penduduk di daerah tersebut bermata pencaharian sebagai petani. Karakteristik pada daerah Slahung memiliki tanah berpasir dan curah hujan yang rendah. Ditambah menurut BNPB, ketiga desa tersebut terindikasi mengalami kekeringan tingkat sedang-tinggi. Karena banyaknya kebutuhan air yang ada pada daerah tersebut maka dibutuhkan sumber air yang memadai untuk memenuhi kebutuhan air khususnya dalam sektor irigasi. Dengan membentuk sistem Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) potensi air yang ada pada daerah Slahung dapat menjawab kebutuhan air yang ada agar sawah yang terdapat pada ketiga desa tersebut memiliki air yang cukup. Penentuan nilai transmisivitas yang paling besar dan jarak radius antara titik yang telah ditentukan dengan luasan sawah, dihasilkan potensi air tanah sebesar Q = 35 liter/detik. Perencanaan jaringan irigasi air tanah menggunakan sistem perpipaan dan rotasi yang terbagi menjadi 5 blok area pengaliran yang dilakukan secara bergantian selama 12 jam. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem jaringan irigasi air tanah di Desa Duri, Desa Plancungan, dan Desa Kambeng adalah sebesar Rp. 2.815.268.493.00.
Pemanfaatan Data Hujan Satelit Untuk Pemetaan Kekeringan Dengan Metode Percent Normal Indeks (PNI) di Sub Das Ngasinan
Soimah, Dewi;
Donny Harisuseno;
Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.063
kekeringan di Kabupaten Trenggalek kerap kali terjadi, dimana tahun 2018 dan 2019 tercatat sebagai kekeringan terparah 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, pemantauan terkait kekeringan perlu dilakukan sebagai upaya menghadapi bencana kekeringan. Menggunakan metode Percent Normal Index (PNI) indeks kekeringan di Trenggalek dianalisis secara meteorologis. Nilai PNI selanjutnya dengan ArcGIS akan dipetakan menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW) untuk mengamati pola sebaran kekeringan secara spasial. Data yang dibutuhkan dalam studi ini adalah curah hujan bulanan dari CHIRPS, curah hujan bulanan dari Stasiun Hujan di Kabupaten Trenggalek dengan rentang tahun 2007-2021 dan peta wilayah Sub DAS Ngasinan Trenggalek. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya indeks kekeringan dan sebaran wilayah yang ter dampak kekeringan. Hasil studi menggunakan metode PNI menunjukkan indeks kekeringan terparah adalah 0% atau 0 mm dengan periode 1 bulanan yang terjadi hampir di sepanjang 15 tahun pengamatan. Hasil penggambaran peta sebaran pada tahun 2018 selanjutnya menunjukkan terdapat 7 kecamatan yang berpotensi ter dampak kekeringan dengan periode waktu antara bulan Juni-Oktober sehingga diperlukan mitigasi bencana kekeringan di masa depan.
Studi Pola Operasi Bukaan Pintu Jaringan Irigasi Pada Daerah Irigasi Pirang Kabupaten Bojonegoro
Saputri, Priska Mega;
Rini Wahyu Sayekti;
Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.080
Irigasi merupakan komponen pendukung dalam keberhasilan pertanian, para petani memanfaatkan penyediaan air melalui irigasi. Sehingga perlu dilakukannya cara pengelolaan irigasi dalam mengalirkan air secara adil dan merata pada petak sawah. Dalam studi ini menggunakan pola operasi pintu untuk mengatur kebutuhan air agar bisa terpenuhi secara maksimal, keseimbangan ekosistem, dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan. dalam studi terdapat beberapa metodologi mengenai perhitungannya seperti perhitungan debit andalan, Perhitungan kebutuhan air irigasi, pembagian air irigasi, pola operasi pintu, dan perhitungan kebutuhan air dan tinggi bukaan pintu. Pada penelitian ini didapatkan Debit Andalan probabilitas 80% yang berasal dari data debit kurang lebih 10 tahun 2012-2021 pada irigasi pirang yaitu dengan debit paling tinggi di bulan Desember periode II 0,895 m3/det sedangkan debit terendah di bulan Maret periode III 0,323 m3/det Selisih antara Q andalan dengan Q kebutuhan bisa dikatakan hampir memenuhi dimana debit ketersedian lebih besar daripada debit kebutuhan sehingga dapat memenuhi kebutuhan. Pada jadwal sistem pemberian air pada irigasi menggunakan air secara terus menerus sebanyak 23 kali dalam setahun dan pemberian air secara rotasi sebanyak 13 kali dalam setahun di tahun 2021, sehingga petak-petak tersier pada wilayah tersebut bisa dikatakan hampir mencukupi. Pada perhitungan pola operasi bukaan pintu membahas mengenai pembagian secara terus menerus. Hal tersebut melihat pada kondisi di lapangan hanya terdapat 3 bukaan pintu bangunan bagi sehingga membuat hal tersebut jika dilakukan rotasi menjadi tidak lebih merata dalam pembagian air.
Studi Pemanfaatan Data Satelit CHIRPS untuk Analisa Kekeringan Meteorologi dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Sub DAS Kadalpang
Tazkia Ainayyah, Ananda;
Donny Harisuseno;
Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.084
Kabupaten Pasuruan telah diidentifikasi sebagai daerah yang termasuk dalam kategori kering kritis berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Jawa Timur pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kekeringan meteorologi menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Sub DAS Kadalpang Kabupaten Pasuruan dengan memanfaatkan data hujan satelit CHIRPS untuk menghasilkan peta sebaran kekeringan sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi bencana kekeringan. Pada tahap kalibrasi data hujan satelit CHIRPS, didapatkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.853 pada Stasiun Wilo dan 0.880 pada Stasiun Prigen. Berdasarkan analisis kekeringan meteorologi menggunakan metode SPI, ditemukan bahwa kekeringan paling parah terjadi selama periode defisit 3 bulanan pada tahun 2019, dengan nilai indeks sebesar -4.590 yang termasuk dalam klasifikasi "Amat Sangat Kering". Peta sebaran kekeringan di Sub DAS Kadalpang yang diperoleh melalui penggunaan metode interpolasi IDW pada tahun 2007, sebagai tahun dengan kejadian kering terbanyak, menunjukkan bahwa terdapat 23 desa yang mengalami kekeringan.
Analisa Indeks Kekeringan Menggunakan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Sub DAS Grindulu
algadri, Amanda Pinasti;
Donny Harisuseno;
Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.097
Kekeringan di Kabupaten Pacitan sering terjadi sehingga menghambat aktivitas masyarakat. Pada tahun 2019, terdapat 41 lokasi kekeringan yang tersebar di 10 kecamatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa kekeringan dan pemetaan sebarannya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya indeks kekeringan meteorologi dengan menggunakan metode Standarized Precipitation Index (SPI) dan memetakan sebaran wilayah terdampak kekeringan dengan bantuan ArcGIS menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW). Hasil studi dengan metode SPI menunjukkan bahwa pada periode defisit 1 bulanan, kejadian terparah terjadi pada bulan Agustus 2017 dengan nilai indeks -22,90.
Misi Penginjilan Paulus: Pandangan Moderasi Beragama Dan Inklusivitas
Yorivo Yorivo;
Mentari Dwifani;
Elsa Lorensa;
Sri Wahyuni
Jurnal Budi Pekerti Agama Kristen dan Katolik Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Budi Pekerti Agama Kristen dan Katolik
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61132/jbpakk.v2i1.170
This paper explores the views of religious moderation and inclusivity in the evangelizing mission of Paul, a major apostle in early Christian society. Through analysis of Paul's letters, especially those related to evangelism, this paper aims to understand how the principles of religious moderation, inclusive attitudes, and the love of Christ became the foundation of Paul's mission of evangelism. This paper also explores the relevance of these principles in the context of evangelism in the modern era. The Apostle Paul's views on religious moderation in the context of evangelistic missions, with a primary focus on the central role of Christ's love in shaping and supporting early Christian evangelistic efforts. Through analysis of Paul's letters, research findings highlight that the views of moderation and inclusiveness promoted by Paul reflect the principles of unconditional love. The love of Christ, at the center of Paul's views, is not only a theological theme but also an intrinsic attraction that influences the hearts and souls of individuals. Paul's inclusive and moderate attitude formed the foundation of a Christian community that was open and welcoming to all levels of society. The implications of this view are highly relevant in designing modern evangelistic strategies that incorporate the love of Christ as a central force.
Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tindakan Pengemis Dan Gelandangan Di Kota Padang Berdasarkan Peraturan Daerah No 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat
Jimmy Aji Santuni;
Sri Wahyuni;
Helfira Citra
Jurnal Kajian Hukum Dan Kebijakan Publik | E-ISSN : 3031-8882 Vol. 1 No. 2 (2024): Januari - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62379/0ajhfe49
Homeless people and beggars are social problems which are social problems in urban areas, not only in big cities but also in small towns. The acts of beggars and vagrants cause problems in society as well as existing laws or norms, begging in public places and vegrants are considered a social disease so that they can be categorized as a form of crime. According to criminal law it is prohibited and is a criminal act that deserves punishment, general criminal sanctions for this activity are regulated in the criminal code, however the regional government through the perda the act of beggars and homeless people violates the padang city regional regulation number 11 of 2005 concerning public order and public peace in article 2 paragraph (4) and article 4 paragraph (7), formulation of the problem 1) how is law enforcement carried out by the satpol pp against the crime of homeless people and beggars in padang city based on padang padang city regional regulation number 11 of 2025 concerning public order and public peace? 2) what are the obstacles and efforts made by satpol pp in enforcing the law against beggars and homeless people in padang city based on padang city regional regulation number 11 of 2005? The research method is empirical, namely a legal research method that functions to see the law in a real sense and research how the law works in society. So far, beggars and homeless people in the city of Padang will only be given rehabilitation and some will be sent home after being in temporary shelter for selection. This selection process refers to Article 12 in the government Regulation of the Republic of Indonesia Number 31 of 1980 concerning beggars and Homeless. The obstacles faced by the Padang City Satpol PP in taking action against beggars and homeless people in public are: 1) internal factors, facilities and inferastrukture. 2) External factor, community legal awareness. Conclusion: 1) forms of law enforcement against acts of vagrancy and begging commited in public places so far rarely use criminal provision in dealing with thes action. In fact, the criminal provision against sprawl were previously regulated in the Padang City Regional Regulation 2)There are 2 obtacles that become obstacles for the Satpol PP, namely internal (lack of facilities and infrastructure) and external (lack of public awareness).
Penerapan Metode Bernyanyi dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Anak Usia Dini
Marwiyah;
Sri Wahyuni
GHULAMUNA: JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION Vol. 1 No. 1 (2023): GHULAMUNA : Journal of Early Childhood Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Institut Kariman Wirayudha Sumenep
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52185/ghulamuna.v1i1.327
This research is motivated by the lack of variety in teaching methods during the delivery of material, leading to monotonous teaching practices. The use of inappropriate methods can make learning boring for children and less motivating for them to apply what has been taught. To address this problem, the singing method is used. The research method employed in this study is a qualitative descriptive approach, with the object of research being the implementation of the singing method to enhance knowledge and skills at TK Lam Alif Bicabbi Dungkek. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The research findings show that learning through the singing method involves the following steps: (1) Selecting songs that align with the theme, (2) Using melodies that are easily understood by the participants, (3) Introducing the songs to the children, and (4) Singing the songs together with appropriate body movements. The study illustrates that these four steps in the implementation of the singing method during the learning process for early childhood can be considered as one of the alternatives in applying the singing method. Based on the research results, it can be concluded that the implementation of the singing method enhances the knowledge and skills of early childhood learners, and it improves the teacher's ability to deliver the lessons effectively.