Meningkatnya intensitas banjir akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia menuntut metode kuantifikasi yang efektif untuk manajemen risiko bencana. Penelitian ini bertujuan menganalisis perkembangan dan tren pemanfaatan indeks banjir berbasis presipitasi selama dua dekade terakhir (2005- 2025). Dengan metode *Systematic Literature Review* (SLR) pada basis data Scopus menggunakan kata kunci "Flood Index" DAN "precipitation", sebanyak 62 artikel relevan dianalisis secara bibliometrik. Hasil analisis mengidentifikasi empat kluster penelitian utama: (1) Analisis Bahaya Iklim, (2) Iklim dan Hidrologi, (3) Variabilitas Banjir dan Kekeringan, serta (4) Perubahan Iklim dan Kondisi Ekstrem. Ditemukan bahwa indeks berbasis presipitasi dominan dimanfaatkan untuk kajian tren iklim jangka panjang dan sebagai alat verifikasi untuk penelitian berbasis penginderaan jauh atau pemodelan. Pengembangan indeks peringatan dini spesifik sangat krusial untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Indeks harian seperti SWAP dan DFI yang mempertimbangkan kondisi anteseden memiliki potensi besar untuk sistem peringatan dini *near-real-time*, sementara indeks seperti SPI, Z-Index, dan SPEI tetap relevan untuk analisis iklim jangka panjang. Integrasi dengan data geografis direkomendasikan untuk meningkatkan akurasi.