ABSTRAKMemancing adalah salah satu kegiatan yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia. Bukan hanya untukolahraga namun memancing juga dapat dijadikan hobi, bahkan sebagian masyarakat di indonesia memancing juga sudahmenjadi pekerjaan untuk mencari nafkah khususnya di Kota kendari. Banyak area yang cukup untuk melakukan aktifitasmemancing yang dibuat di kota kendari,namun bila dilihat dari fasilitas dan segi kenyamanan masih sangat kurang.Perencanaan dan perancangan bangunan dengan memperhatikan kenyaman dan kebutuhan para pengunjung pemancinganmemerlukan suatu pendekatan dalam arsitektural yang baik dan tepat dalam upaya mewujudkan wadah untuk orang-orangyang gemar akan memancing. Pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan perencanaan yang menggunakan faktor kenyamandan kebutuhan para pengunjung yang hobi akan memancing dalam mengembangkan perencanaan serta perancannganfasilitas pusat rekreasi pemancingan ini adalah pendekatan arsitektur perilaku. Untuk memperoleh suatu kenyaman dankebutuhan para pemancing maka permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menentukan lokasi dan site sertabagaimana merancang suatu pusat rekreasi pemancingan dengan mengacu pada pendekatan arsitektur perilaku. Dalampenyelesaian masalah untuk mewujudkan perancangan tersebut maka metode yang dilakukan yaitu dengan caramengumpulkan data-data literatur dari buku ,mengadakan pengamatan langsung di lapangan mengenai keadaansituasi,kondisi kawasan,aktivitas,permasalahan yang terjadi,merumuskan masalah dan menganalisa data guna memperolehkesimpulan untuk menyusun konsep dan desain. Dengan pendekatan arsitektur perilaku ini, hasil dari desain perancanganadalah menghadirkan fasilitas pendukung yang tersedia yaitu : Gedung utama, Restoran, kolam pemancingan, Penginapan,Playground, taman,musholla. Dengan menerapkan konsep arsitektur perilaku maka pada site dibuat dengan bentuk massasederhana dan memiliki sudut yang mampu mengalihkan view ke segala arah untuk dapat menikmati area pada tempatpemancingan dan sekitarnya,pada jalur sirkulasi dari bangunan utama ke area pemancingan diletakkan tidak terlalu jauhkarena perilaku seseorang yang ingin cepat sampai ke tempat tujuan tetapi tetap bisa menikmati pemandangan dan fasilitassekitar area pemancingan, pada area pemancingan yang menjadi fasilitas utama arah kolam dibuat memanjang ke arahtimur dan barat agar tempat duduk pengunjung di tempatkan pada arah utara dan selatan guna menghindari matahari padaarah timur dan barat,serta diletakkan agak jauh ke belakang untuk menghindari kebisingan dari luar. Pada bentuk tampilankonsep arsitektur perilaku menyesuaikan pada perancangan dimana rekreasi pemancingan lebih mengacu ke alam (ruangluar) sehingga pada bentuk bangunan keseluruhan mengambil bentuk rumah tradisional dengan pertimbangan penggunadapat menyatu dengan lingkungan.Kata Kunci : rekreasi, pemancingan, arsitektur perilaku