Minyak atsiri daun cengkeh (clove leaf oil) merupakan minyak yang mengandung zat yang berbau yang terkandung dalam tanaman. Salah satu standar kualitas dari minyak atsiri yang belum dapat di penuhi oleh pentani adalah masih tingginya kandungan eugenol logam yang ada pada minyak daun cengkeh tersebut oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang mampu mengurangi kandungan eugenol logam yang ada pada minyak atsiri tersebut agar dapat meningkatkan mutu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanik membran komposit berpendukung selulosa serta untuk mengetahui kualitas minyak atsiri yang telah melewati alat pemurni menggunakan membran sebagai penyaring ditinjau dari kandungan besi (Fe) dan kadar air pada minyak atsiri. Pengujian alat pemurni minyak atsiri daun cengkeh berbasis Membran Kitosan-Selulosa ini dilakukan dengan memberikan 5 variasi tekanan berurutan yaitu 0.5, 1, 1.5, 2 dan 2.5 bar untuk mengetahui karakteristik membran yang digunakan serta mengetahui kandungan eugenol permeat ditinjau dari kadar air pada permeat dan kadar besi (Fe) permeat. Nilai fluks terbesar yang dihasilkan dari pengujian ini terjadi pada tekanan 1,5 bar yaitu 0,239 L/m2.sec dan nilai fluks terkecil pada pengujian ini terjadi pada tekanan 2,5 bar yaitu 0,155 L/m2.sec. peningkatan nilai fluks tidak selamanya terjadi seiring peningkatan tekanan yang diberikan. Kadar eugenol tertingi terjadi pada tekanan 0,5 bar yaitu 58,21% dan kadar eugenol terendah pada tekanan 2,5 bar yaitu 21,98%. Peningkatan kandungan besi (Fe) dan kadar air pada permeat menyebabkan penurunan kandungan eugenol pada permeat. Penurunan kadar eugenol permeat seiring dengan meningkatnya kadar air dan kadar besi permeat di karenakan perbedaan ukuran molekul pada masing-masing unsur minyak atsiri daun cengkeh tersebut.Kata kunci : Minyak atsiri daun cengkeh, Pemurnian, fluks, kadar eugenol