Articles
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TB PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO KABUPATEN TOLITOLI
Batalipu, Moh. Izhar A;
Sudirman, Sudirman;
Afni, Nur
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (230.908 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.420
TB Paru merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Tolitoli. Penyakit Tuberkulosis Paru banyak menyerang usia produktif, kebanyakan dari kelompok sosial rendah dan berpendidikan rendah. Meningkatnya HIV/AIDS yang menurunkan daya tahan tubuh juga menyebabkan meningkatnya kembali penyakit TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit TB Paru Di Rumah Sakit Umum Daerah Mokopido Tolitoli. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, disajikan dalam bentuk cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pasien rawat jalan yang berkujung di RSU Mokopido Tolitoli, dimana pada penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan pengetahuan, merokok, dan pendapatan terhadap penyakit  TB Paru. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan penyakit TB Paru dengan nilai P.value 0.005. Tidak ada hubungan merokok dengan penyakit TB Paru dengan nilai P.value 0.992. Tidak ada hubungan pendapatan dengan penyakit TB Paru dengan nilai P.value 0.712. Saran penelitian ini adalah diharapkan bagi pihak rumah sakit, khususnya bagian kesehatan masyarakat untuk lebih meningkatkan frekuensi penyuluhan khususnya menyangkut dengan pencegahan TB Paru.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA OGODOPI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Sudarni, Ni Wayan;
Sudirman, Sudirman;
Afni, Nur
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (241.345 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.401
Hipertensi adalah penyakit yang kejadiannya sering dijumpai pada lansia dan kejadiannya diperkirakan akan terus meningkat seiring pertambahan usia dan perubahan gaya hidup. Hipertensi merupakan kondisi patologis yang dapat menyebabkan kelainan multiorgan termasuk mata, jantung, ginjal dan otak. Tujuan penelitian adalah untuk faktor risiko kejadian hipertensi pada lansia di Desa Ogodopi Wilayah Kerja Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian ini penelitian survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana faktor risiko itu terjadi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan case control. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 64 responden yang terdiri dari 32 kasus dan 32 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pola makan dengan nilai OR = 16.111 > 1, aktifitas fisik dengan nilai OR = 3.857 > 1 dan penyakit diabetes militus dengan nilai OR = 21.923 > 1 terhadap Penyakit hipertensi pada lansia di Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan ada pengaruh ketiga variabel independen (pola makan, aktifitas fisik, dan penyakit diabetes militus dengan variabel dependen penyakit hipertensi pada lansia. Saran dalam penelitian diharapkan bagi pihak instansi terkait Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong mampu meningkatkan sosialisasi dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di posbindu pada lansia agar menurunkan angka kejadian penyakit hipertensi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAOLAN KABUPATEN TOLI-TOLI
Ashar, Ashar;
Sudirman, Sudirman;
Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.756 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.334
Berdasarkan data dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Toli-toli tahun 2015 cakupan pelayanan kesehatan lansia yang berumur ≥ 60 tahun di Kabupaten Toli-toli sebanyak 843 jiwa dengan jumlah lansia sebanyak 1.902 jiwa. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Toli-toli tahun 2016, Puskesmas Baolan merupakan salah satu puskesmas yang memiliki capaian kinerja standar pelayanan kesehatan pada usia lanjut terendah dengan jumlah lansia yang berumur ≥60 tahun sebanyak 110 jiwa. Untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut di Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-toli. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara Cross Sectional Study dimana variabel dependent dan variabel independent dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara Sikap Lansia dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia di posyandu lansia Wilayah Kerja Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-toli dengan nilai P = 0,248 (>0,05), ada hubungan antara Dukungan Sosial dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-toli dengan nilai P = 0,021 (>0,05), ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan lanjut usia di puskesmas baoalan kabupaten Toli-toli p = 0,021 (<0,05). Berdasarkan penelitian tersebut maka disarankan agar Diharapkan pihak instansi untuk mengikut sertakan peran keluarga lansia dalam mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan. Serta meningkatkan penyuluhan berbagai macam hal terkait masalah kesehatan dalam pelayanan kesehatan lansia.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN VAKSINASI UMRAH DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III PALU
Lamidja, Kiko Nurveiz;
Sudirman, Sudirman;
Yusuf, Herlina
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (315.356 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.392
Dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan yang memadai untuk calon jamaah umrah dimana pelayanan dan pemberian informasi yang jelas kepada calon jamaah umrah sehingga dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan yang memadai tidak adanya kesalahan yang dilakukan calon jamaah yang hendak mendaftar serta melakukan penyuntikan vaksinasi meningitis maka dari itu pelayanan yang cepat tanggap dan pemberian informasi yang jelas sangat di butuhkan untuk memberikan kualitas pelayanan kepada calon jamaah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Impelementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dalam Pelaksanaan Vaksinasi Umrah Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palu. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang dimana melakukan pengamatan secara langsung dan mengungkap kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel keadaan yang terjadi saat penelitian serta wawancara mendalam dan dokumentasi yang di ambil di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palu. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pelayanan Kesehatan Dalam Pelaksanaan Vaksinasi Umrah di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palu belum maksimal di karenakan pemberian informasi serta pelayanan cepat tanggap yang di lakukan oleh tenaga kesehatan belum sepenuhnya maksimal. Diperlukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan Kesehatan yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palu yang dimana dalam pemberian informasi yang jelas dan akurat serta penyediaan kotak saran untuk calon Jamaah Umrah.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI RUANG POLI INTERNA RSUD MOKOPIDO KABUPATEN TOLITOLI
Mahmud, Fharitz R.;
Sudirman, Sudirman;
Afni, Nur
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (552.942 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.348
Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan atau resistensi insulin. DM dapat menimbulkan komplikasi seperti hipertensi, gangguan penglihatan, kerusakan ginjal, neuropati diabetik dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit diabetes melitus yaitu pola makan, aktifitas fisik dan status pekerjaan. Jenis penelitian ini adalah jenis kuantitatif dengan desain studi non-eksperimental dengan pendekatan Cross Sectional dengan sampel berjumlah 76 responden diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Estimasi Proporsi dari 291 responden penderita yang terdaftar di RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan nilai Ï = 0,001 (Ï < 0,05), aktifitas fisik Ï = 0,004 (Ï < 0,05), status pekerjaan Ï = 0,003 (Ï < 0,05) terhadap penyakit diabetes melitus di RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli Ditujukan bagi pihak instansi terkait Khususnya RSUD Mokopido agar selalu meningkatkan pelayanan maupun penyuluhan kesehatan dalam hal penyakit diabetes melitus, dengan harapan agar mengurangi angka penderita diabetes di kabupaten tolitoli.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALUKANG KECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGGALA
Nursan, Nursan;
Sudirman, Sudirman;
Afni, Nur
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (134.328 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.422
Tuberkolusis Paru (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mykobacterium tuberkolusis, yang menyerang paru-paru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor Risiko Kejadian TB Paru di wilayah Kerja Puskesmas Balukang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan case control dengan populasi dan sampel penelitian adalah reponden penderita TB Paru dan keluarga atau serumah sebanyak 42 orang, yang terdiri 21 kontrol 21 kasus. Variabel bebas adalah Kontak TB, Etika Batuk dan Bersin, Etika Membuang dahak dan variabel terikat adalah Kejadian TB Paru. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Signifikan Faktor Kontak TB merupakan Faktor protektif terhadap Kejadian TB dengan OR< 1 (0,5) signifikan Faktor Etika Batuk dan Bersin merupakan Bukan Faktor Risiko Kejadian TB dengan OR = 1 (1,00) yang signifkan faktor Etika Membuang Dahak terhadap Kejadian TB dengan OR >1 (1,28). Merupakan Faktor Risiko Kejadian TB paru. Saran Perlu peningkatan penyuluhan kepada masyarakat dengan melibatkan berbagai sektor yang terkait, agar masyarakat dapat mengetahui dan menghindari berbagai faktor risiko yang mendukung terjadinya TB Paru.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Risnayanti, Risnayanti;
Sudirman, Sudirman;
Rosnawati, Rosnawati
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (415.835 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.353
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi tidak satu pun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, Karena ASI mempunyai kelebihan yang meliputi tiga Aspek yaitu Aspek gizi, Aspek kekebalan, Aspek kejiwaan berupa jalinan kasih sayang penting untuk perkembangan Mental dan kecerdasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dimana data yang menyangkut data variabel independen dan variabel dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 orang ibu diperoleh dari hasil penghitungan dengan menggunakan rumus penentuan sampel dari 128 populasi yang terdaftar di Wilayah Kerja Puskesmas Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan nilai p = 0.000 (p < 0.05) dan sikap dengan nilai p = 0.019 (p < 0.05), dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah didapatkan ada hubungan kedua variabel independen (pengetahuan dan sikap) dengan variabel dependen (pemberian ASI Eksklusif). Ditujukan bagi pihak Puskesmas agar selalu meningkatkan sosialisasi melalui penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi di pelayanan kesehatan dengan tujuan agar ibu dapat memahami dan mengerti manfaat ASI baik bagi bayi maupun bagi ibu yang memberikan.
IMPLEMENTASI PERMENKES NOMOR 269 TAHUN 2008 TENTANG REKAM MEDIS PERAWATAN JIWA DI RUMAH SAKITMADANI PALU
Ma’yum, Rizka Dewi R.;
Sudirman, Sudirman;
Nor, Andi Reza Alief Chairin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (614.143 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.393
Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap. Dalam rekam medis yang lengkap, dapat diperoleh informasi-informasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Kegunaan rekam medis mengandung beberapa aspek yaitu aspek administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi rekam medis khususnya pada perawatan jiwa berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian kualitatif melalui metode yang dilakukan membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan, dimana penggambaran atas datanya dengan menggunakan kata dan baris kalimat, dengan 5 informan, dimana informan kunci merupakan Kepala Instalasi Rekam medis, penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Mei sampai dengan tanggal 02 Juli 2018 di Rumah Sakit Madani Palu. Dari hasil penelitian tentang implementasi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis perawatan jiwa dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit Madani Palu telah melaksanakan rekam medis berdasarkan PERMENKES nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis. Akan tetapi kendala dalam penyelenggaraan rekam medis tersebut, yaitu mengenai kelengkapan yang masih kurang dikarenakan ketidakpatuhan tenaga kesehatan dan kurangnya sumber daya manusia pada instalasi rekam medis. Disarankan kepada petugas pengelola rekam medis rutin melakukan pemeriksaan dan pengawasan kepada petugas pelaksana dalam hal pengisian rekam medis yang tepat dan benar serta mengontrol pengembalian rekam medis agar tepat waktu.
EFEKTIVITAS LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI PENGURAIAN SAMPAH ORGANIK DAN MENCEGAH GENANGAN AIR DI RUMAH SAKIT MADANI
Puspita, Dewi;
Sudirman, Sudirman;
Budiman, Budiman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (154.202 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.340
Untuk menghindari resiko pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan maka penyelenggara lingkungan rumah sakit harus sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kebersihan salah satunya yaitu pelestarian lingkungan hidup dengan kriteria terdapat pohon pelindung yang cukup, program penghijauan, pengomposan sampah, pembuatan resapan air Biopori, dan efisiensi penggunaan air. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui efektifitas Lubang Resapan Biopori sebagai pengurai sampah organik dan mencegah genangan air di rumah sakit Daerah Madani Mamboro Kecamatan Palu Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Experimen,sampel sebanyak 5 buah Analisa data yang digunakan berdasarkan kajian teori yaitu hasil experimen pada Lubang Resapan Biopori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disimpulkan bahwa Lubang Resapan biopori memiliki tingkat keefektifan yang tinggi dalam meresapkan air, dengan nilai laju resapan yaitu 4-8 cm/perjam dengan perbandingan laju inflasi normal tanah yaitu 2 cm per jam dan sangat evektif dalam menguraikan sampah ditandai dengan perubahan warna,tekstur,suhu,dan kelembaban.Perlu dikaji lebih mendalam lagi tentang Penbuatan Lubang Resapan Biopori agar ditemukan terobosan-trobosan baru dalam peanggulangan sampah organik dan genangan air di Provinsi Sulawesi tengah
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOXOID PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAGOLU KABUPATEN POSO
Lapangoyu, Adelfin;
Sudirman, Sudirman;
Moonti, Sri Wayudin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.925 KB)
|
DOI: 10.31934/jom.v1i1.354
Imunisasi tetanus toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit tetanus. Tujuan imunisasi Tetanus Toksoid ini untuk melindungi ibu dan bayi dari penyakit tetanus karena antibodi dihasilkan dan diturunkan pada bayi melalui plasenta dan mengurangi resiko tetanus pada neonatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Perilaku dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tagolu Kabupaten Poso. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dimana data yang menyangkut data variabel independen dan variabel dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 63 ibu hamil diperoleh dari jumlah populasi berjumlah 171 ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Taggolu Kabupaten Poso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara predisposisi dengan nilai p = 0.005 (p < 0.05), ada hubungan pemungkin dengan nilai p = 0.003 (p < 0.05), dan ada hubungan penguat dengan nilai p = 0.014 (p < 0.05) Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tagolu Kabupaten Poso. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa dari ketiga faktor perilaku memiliki hubungan dengan kelengkapan imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil. Saran penelitian ini ditujukkan bagi pihak Puskesmas Tagolu selalu meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya melakukan imunisasi tetanus toxoid lengkap pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tagolu Kabupaten Poso.