Penelitian ini menyelidiki efektivitas intervensi gizi dan kesehatan dalam mengurangi stunting dan masalah gizi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Studi literatur ini mengevaluasi berbagai jenis intervensi, termasuk program suplementasi gizi, pendidikan kesehatan, dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan. Temuan dari kajian ini mengindikasikan bahwa intervensi yang terintegrasi dan berkelanjutan menunjukkan hasil yang lebih signifikan dalam mengurangi prevalensi stunting dan masalah gizi dibandingkan dengan intervensi yang bersifat ad hoc. Analisis juga menunjukkan bahwa intervensi berbasis komunitas, yang melibatkan pendidikan kepada keluarga dan perbaikan kondisi lingkungan, berkontribusi besar terhadap perbaikan status gizi anak-anak. Meskipun demikian, variasi hasil antar studi menunjukkan pentingnya penyesuaian intervensi sesuai dengan konteks lokal, baik dari segi kondisi geografis maupun sosial ekonomi. Penelitian ini menyoroti bahwa faktor-faktor seperti kualitas data, desain studi, dan heterogenitas intervensi memengaruhi generalisasi temuan. Selain itu, tantangan besar masih dihadapi di beberapa wilayah, seperti Afrika Sub-Sahara, dimana kondisi sosial ekonomi yang buruk dan kurangnya akses ke layanan kesehatan mempengaruhi efektivitas intervensi. Rekomendasi dari kajian ini mencakup perlunya pendekatan metodologi yang lebih ketat dalam penelitian mendatang dan fokus pada intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan konteks lokal.