Kebutuhan akan media yang lebih menarik yang mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan antusias dalam proses pembelajaran merupakan dasar dari penelitian ini. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami konten dengan lebih mudah dan menghindari ketidaktertarikan saat belajar. Masalah lebih lanjut dengan proses pembelajaran adalah banyak siswa kurang memahami tujuan pembelajaran yang ingin mereka capai. Guru mengakui bahwa mereka memerlukan media yang membantu dalam proses pembelajaran dan mendukung pencapaian kurikulum 2013. Dalam upaya untuk mengurangi masalah ini, materi pembelajaran nilai-nilai Pancasila dibuat menggunakan teknologi smart box pada saat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan identifikasi kualitatif menggunakan model pengembangan R&D yang dimodifikasi dari model ADDIE. Tes, umpan balik instruktur, kuesioner validasi ahli, dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa lingkungan pembelajaran "Smart Box" yang dibuat menghasilkan hasil yang baik bagi guru dan profesional media, dengan yang terakhir menerima kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa hak dan kewajiban mengajar di sekolah dasar berhasil dipenuhi oleh lingkungan pembelajaran "Smart Box".