Adanya kesamaan tekstur kulit buah semangka yang matang dengan yang belum matang mengakibatkan kesulitan dalam mengidentifikasi buah semangka, menyebabkan penilaian kematangan buah semangka berbeda dari satu orang dengan orang yang lainnya. Dengan menggunakan metode ambang batas, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang bagaimana proses kematangan dapat dijelaskan melalui citra kulit semangka. Metode penelitian terdiri dari 3 tahap, preporocessing adalah citra RGB di konversi menjadi citra greyscale, selanjutnya melakukan reduksi noise menggunakan Median Filter pada citra hasil konvesi greyscale. Setelah itu menggunakan Otsu Thresholding yang telah melewati tahapan eduksi noise dengan disegmentasi Median Filter. Tahap pertama, yaitu preprocessing, dimulai dengan mengubah citra dari format RGB menjadi citra greyscale. Selanjutnya melibatkan reduksi kebisingan menggunakan Median Filter pada citra greyscale hasil konversi. Mengurangi gangguan dan ketidaksempurnaan pada citra, Terakhir melibatkan penggunaan Otsu Thresholding, yang merupakan teknik segmentasi, untuk memisahkan atau mengidentifikasi area kulit semangka dalam citra yang telah melewati tahapan pengurangan kebisingan. Berdasarkan hasil penelitian persentase kematangan kulit semangka sebesar 72,08%. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam analisis citra berhasil dalam menentukan tingkat kematangan buah secara relatif akurat