Batik merupakan salah satu warisan budaya asal Indonesia yang setiap daerah pengrajinnya memiliki karakter dan keunikan masing-masing. Sayangnya, di era modern ini, Batik mulai ditinggalkan sehingga beberapa kalangan salah satunya kalangan pelajar yang tidak mengetahui motif-motif Batik asal Indonesia. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis pada 09 Agustus 2024 ditemukan fakta bahwa sebagian besar siswa SDN 2 Margalaksana tidak mengetahui ragam motif Batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan membuat Aplikasi Augmented Reality Batik di Indonesia Menggunakan Teknologi Marker Based Tracking Berbasis Mobile dengan metodologi Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari 6 (enam) langkah, yaitu Concept, Design, Material Collecting, Assembly, Testing dan Distribution. Aplikasi dibangun menggunakan Blender, Unity, Vuforia dan Adobe Illustrator. Hasil uji Blackbox pada aplikasi mengindikasikan bahwa aplikasi sudah berjalan sesuai dengan fungsinya (100%). Hasil rata-rata keseluruhan User Acceptance Test (UAT) sebesar (93%) sehingga aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.